Dari segi bahasa, sanad artinya yang menjadi sandaran, tempat bersandar, arti yang lain sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya. Dari pengertian tersebut bila kita hubungkan atau kaitkan dengan santri bahwa seorang santri haruslah bersanad atau bersandar pada sang kyai agar ilmunya bermanfaat.
Perilaku sang kyai pastilah dan wajib ditiru oleh santri. Bila tidak seluruhnya paling tidak beberapa persen atau semampu kita sehingga jangan sampai santri tidak meniru kyainya. Karena santri meniru kyai dan patuh apapun kebaikan yang diperintah kyai maka dalam kaca mata ilmu akhlaq memang seharusnya seperti itu pendirian santri mengikuti apa yang diperintah kyai.
Ujian seorang santri dalam meniru atau mengikuti perilaku kyai pastilah banyak cobaannya. Baik cobaan dari diri sendiri yang berupa kemalasan, capek dan lain sebainya. Ataupun cobaan dari orang lain misal hasudan, pujian, hinaan dan lain sebagainya.
Agar menjadi santri sukses mendapat ilmu bermanfaat barokah memang tidaklah mudah. Adapun beberapa kiat atau resep yang harus dijalani santri supaya berhasil yakni pertama yaqinkan dalam hati apapun perintah kyai membawa barokah. Kedua menata niat juga meluruskannya dalam pengabdiannya kepada kyai. Ketiga bertutur kata juga berperilaku sopan. Keempat mengendalikan diri disaat lengah. Kelima berdoa pasrah kepada Allah SWT.