Minggu, 26 Juli 2020

Zakatilah Ilmu Dengan Menulis



  Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama : seorang manusia terutama diingat jasa-jasanya atau kesalahan-kesalahannya. Perbuatannya ini, baik maupun buruk akan tetap dikenal meskipun seseorang sudah mati. Berangkat dari peribahasa di atas maka muncul istilah ilmuwan mati meninggalkan karya. 


  Yang dimaksud ilmuwan disini adalah orang-orang yang dititipi ilmu oleh Allah baik itu seorang guru,kyai,dokter,dokter dan lain sebagainya. Dan mereka itu semua mempunyai keinginan untuk menularkan atau mengajarkan ilmunya kepada orang lain sehingga mendapat kemanfaatan. Bila di kalangan pesantren, para santri saat mengaji pastilah menggunakan kitab yang notabenya kitab itu adalah karya dari ulama zaman dahulu. 


  Andaikan para ulama tidak menuliskan ilmunya dipastikan tidak ada yang mempelajari dan melanjutkan ilmu yang dimiliki oleh ulama tersebut. Oleh karena itu kegiatan menulis ini sangat mulia dan berarti bagi orang yang dititipi ilmu oleh Allah. Seorang dokter yang ahli selain mengobati pasien bila ia juga penulis maka akan manfaaf ilmunya. Begitu juga dengan guru kegiatan tulis menulis tidak akan terlepas dari kehidupannya.


  Saya pernah membaca artikel yang menegaskan tidak mungkin bisa murid akan menulis bila guru yang menyuruh menulis itu jarang untuk menulis. Disini penulis juga seorang guru yang berusaha belajar lebih baik lagi dalam proses menulis. Orang yang dititipi ilmu oleh Allah dalam bahasa agama mempunyai kewajiban zakat, yakni zakat orang berilmu itu dengan mengajarkannya. Tetapi dalam konteks kemanfaatan selain ilmu itu diajarkan juga harus ditulis sebagai jariyah bila sudah meninggal dunia. 


  Menurut motivator nasional almarhum Mr. Taufiqi pernah berkata bila ingin tahu diriku maka jelajahilah karya-karyaku. Semoga tulisan yang singkat ini dapat membangunkan semangat para ahli ilmu dalam menulis yang nantinya akan menjadi jariyah atau pahala yang mengalir bila dipelajari oleh generasi penerus.





Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana UNIRA smt 2, Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji, Guru P. Agama Islam SMPN 1 Wagir dan Kepala MADIN Nurul Hikmah Kebon agung Kec. Pakisaji.

Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara

            Senin, 31 Juli 2023 Guru Pendidikan Agama Islam mengikuti Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara di aula SMP Darul Faqih In...