Jumat, 28 Agustus 2020

Menumbuhkan Semangat Kemerdekaan Serta Tahun Baru Islam Melalui Santunan Yatim Piatu Dan Dhuafa.

  



   Pada tanggal 28 Agustus 2020 Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji dan Kepanjen bekerja sama dengan I donat serta pondok pesantren Arrosyidul Ulya mengadakan satu event yang cukup besar yakni santunan. Kegiatan santunan ini  diikuti oleh 75 anak yatim piatu dan dhuafa yang disesuaikan dengan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75. Sebelum acara pada pagi harinya baik di KUA Kec. Pakisaji juga pondok pesantren arrosyidul ulya mengadakan khotmil quran.Pada siang hari sambil menunggu para tamu undangan datang ditampilkan pembacaan sholawat oleh grup al banjari di pondok pesantren. 


   Tepat pukul 13.30 acara pun dimulai dengan pembawa acara saudara Akbar Wicaksono yang termasuk salah satu Penyuluh Agama Islam di Kec. Pakisaji. Pembukaan adalah acara awal dengan dibacakannya surat Al Fatihah maka secara resmi acara sudah dibuka dan dimulai. Selanjutnya pembacaan ayat-ayat suci Al Quran yang disampaikan oleh Ust. Alvan yang berdomisi di desa Pakisaji. Dengan lantunan suara yang khas dan merdu Ust Alvan mampu menghentikan beberapa orang yang bersenda gurau sehingga dapat menyimak apa yang dibacanya. Selanjutnya untuk acara yang ketiga yakni sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Bapak Didik Purnomo selaku perwakilan dari warga setempat dan pengasuh pondok pesantren arrosyidul ulya. Dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan. Beliaupun meminta maaf apabila dalam memberi penghormatan ada yang kurang berkenan di hati para undangan. 


    Beralih pada sambutan kedua yang disampaikan oleh Bapak Drs. Saiful Mustofa selaku Kepala KUA. Kec. Pakisaji. Dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Ust Tamyiz selaku pengasuh pondok karena sudah berkenan sebagai tuan rumah. Kepala KUA Kec. Pakisaji mengucapkan permohonan maaf kepada hadirin apabila ada kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan karena semua masih proses belajar. Kegiatan seperti ini akan menjadi agenda tahunan sehingga tahun depan in sya Allah akan melaksanakan lagi dengan perbaikan dari kegiatan sekarang. 


   Acara berikutnya yakni sambutan  sekaligus mauidhotul hasanah dari Bapak Drs. Muhammad Shodiq,MA selaku Kepala KUA Kec. Kepanjen. Beliau menyampaikan tentang keutamaan shodaqoh dengan dasar hadis shodaqoh menarik rizki. Terutama shodaqoh kepada anak yatim piatu yang dilaksanakan saat momen 10 Muharrom. Beliau menguatkan penjelasannya dengan contoh - contoh dari pengalaman beliau saat memberikan tausiyah. Dapat disimpulkan dari cerita yang disampaikan beliau bahwa orang yang bershodaqoh wajib mempunyai hati yang ikhlas. Namun bila sudah karena manusia atau mengharap sesuatu, maka kekecewaanlah yang akan didapat. 


     Setelah beliau mengakhiri tausiyahnya acara pun dilanjutkan dengan prosesi santunan. Acara prosesi santunan dipandu oleh Kyai Marsidi dan Gus Atho' dengan yang memanggil nama anak - anak yatim yakni saudari Rahayu Nuril Insyiroh salah satu Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji. Acara santunan berjalan khidmat dengan diiringi sholawat suasanapun menjadi haru. Sampai pada akhir acara yakni doa yang disampaikan oleh Al Mukarrom KH Masdarul Fauzi dari Pakisaji. Seluruh panitia berharap semoga acara ini memberikan manfaat dan menjadi amal ibadah yang diterima serta tahun depan bisa melaksanakan lagi dengan lebih baik. 

Pakisaji, 28 Agustus 2020

                

Senin, 24 Agustus 2020

DORA

 





DORA

   Saat menjalani kegiatan kepramukaan bersama para pembina di Kabupaten Malang, ada sebuah rumus sukses dalam melakukan giat. Apa itu rumusnya ? Jawabnya adalah DORA, yakni singkatan dari Do, Observasi, Refleksi dan Aplication. Berikut untuk penjabaran dari masing - masing rumus sukses tersebut : 

1.  Do 

     Do mempunyai makna melakukan atau mengerjakan. Seiring makna ini, maka kita bila pernah mempelajari bahasa arab dengan kajian ilmu shorof melalui kitab amsilatut tashrifiyah kalimat yang pernah dilihat dan dipelajari adalah fa'ala yang bermakna berbuat. Dengan ini apapun rencana atau perintah yang sedang kita terima haruslah mau mengerjakan dahulu. Karena sebaik apapun rencana bila tidak dikerjakan maka akan sia-sia. Mengerjakan dengan semampu kita untuk memberi teladan bagi orang lain. Andaikan guru idealnya memang harus mengerti dan melakukan dahulu agar lebih afdhol. Bila tidak, maka seiring mengajarkan ilmu juga berusaha melakukannya. 


2. Observasi

    Tidak sekedar melakukan kegiatan yang dibutuhkan selanjutnya adalah observasi. Apa yang dimaksud observasi disini ? Yakni dengan mengamati saat melakukan kegiatan, ya melakukan juga mengamati apa yang kurang dari yang sedang dikerjakannya itu. Menulis pun juga seperti itu dalam proses pengerjaan suatu karya harus diamati apa yang masih kurang.


3. Refleksi 

    Selesai kegiatan langsung mengadakan refleksi atau biasa dikenal dengan evaluasi. Apa saja yang menjadi kekurangan ataupun kesalahan wajib untuk ditulis dalam buku agenda. Giat refleksi ini wajib ada selesai kegiatan apapun. 


4. Aplication

    Setelah dievaluasi langkah terakhir yakni diperbaiki untuk kegiatan berikutnya. Dalam bahasa seorang siswa dalam proses ujian yang mendapat nilai jelek harus diremidi atau diulang. Jangan sampai mengulangi kesalahan dua kali seperti pepatah mengatakan tidak boleh jatuh ke lubang yang sama. Tak ada yang melakukan suatu kegiatan tanpa satu kesalahan yang harus diperbaiki, sekecil apapun pastilah ada yang memberi komentar. Oleh karenanya kita harus sering perbaikan diri membenahi kesalahan untuk masa depan yang sukses. 




Malang, 24 Agustus 2020

Penulis adalah Pembina Pramuka SMPN 1 Wagir, anggota Gerakan Guru Menulis Nusantara, Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji dan Kepala Madrasah Diniyah Nurul Hikmah

Sabtu, 22 Agustus 2020

MULAILAH SAUDARAKU

 
Dokumentasi saat belajar bersama para Kepala Sekolah di Kampus UNIRA


 

   Dalam hal ini sengaja penulis menyapa dengan kalimat saudara. Kalimat Saudara sebagai perekat dan lebih dekat dalam bersosial masyarakat. Pada hakikatnya semua manusia adalah saudara. Hal ini disebabkan seluruh umat manusia merupakan satu kesatuan di muka bumi ini dengan tanda kutip sama-sama hidup di dunia. Beragam keyakinan yang dianut oleh manusia, baik itu Islam, kristen, hindu, budha dan lain sebagainya. Dalam hidup sosial kita harus menjaga kerukunan bagaimanapun juga sebagai saudara. 


    Saudara yang satu dengan lainnya mempunyai satu hak yang secara tidak disengaja, mau tidak mau harus melakukan. Apa yang dikehendaki dengan hak itu yakni mengingatkan baik dalam suka maupun duka. Bila dalam suka atau keadaan yang menyenangkan kita mengingatkan agar selalu bersyukur dan tidak sombong. Saudara bila mempunyai cita - cita atau target untuk meraih masa depan, maka yang dilakukan oleh sesama saudara adalah membantu menyukseskannya. Tidak hanya berencana atau mempunyai cita-cita, supaya tercapai wajib hukumnya untuk memulainya. Karena segala sesuatu bila tidak segera dimulai akan terbuang waktunya sia-sia dan hanya sebagai gambaran di dalam angan-angannya saja. 


   Ada rumus yang pernah disampaikan oleh KH Abdullah Gymnastiar atau lebih akrab disapa Aa'gym. Beliau pernah menyampaikan bahwa agar menjadi orang sukses harus mengamalkan 3 M. Apa sajakah 3 M itu ? yang pertama Mulailah dari diri sendiri, kedua Mulailah dari sekarang dan Mulailah dari hal terkecil. 


1.  Mulailah Dari Diri Sendiri

     Segala perbuatan seyogyanya memang diri sendiri dahulu mengawali. Ada satu kaidah berbunyi ibda' binafsika yang artinya mulailah dengan dirimu. Dalam bahasa dakwah kita memberikan teladan pada diri kita maka secara tidak langsung orang lain akan mengikuti. Memang tantangan yang terberat dalam berdakwah adalah memberi teladan. Fenomena yang dimasyarakat ada beberapa orang yang bisa menyampaikan dakwahnya tetapi bagi dirinya sendiri belum melaksanakan. 


2.  Mulailah Dari Sekarang

     Ya sekarang, bukan nanti ataupun besok. Salah satu penyakit manusia dalam mengerjakan tugas yang diterima adalah menunda. Namun apabila pekerjaan itu bisa dikerjakan segera, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan berdoa agar mendapat hasil yang baik dan manfaat. Andaikan belum bisa mengerjakan sekarang, maka tulis di dalam buku kegiatan kapan akan diselesaikan. 


3.  Mulailah Dari Hal Terkecil

     Tak ada usaha yang langsung sukses. Semua diawali dari hal terkecil terendah termudah. Begitu pula dengan menulis, mulai dari yang mudah yakni pengalaman apa saja. Baik senang ataupun duka, dari sekedar menulis sampai sesuai kaidah penulisan yang baik dan benar. Penulis buku sekalipun pernah memulai dari yang tulisannya sedikit beberapa paragraf sampai jadi buku. 

   Demikian sedikit tulisan semoga bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri. Dengan harapan menjadi pengugah semangat sehingga menjadikan ilmu manfaat dan barokah dunia akhirat. Aaamiiin






Malang, 22 Agustus 2020

Penulis adalxah Mahasiswa Pasca Sarjana UNIRA, Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji, Guru Pendidikan Agama Islam dan Pembina Pramuka di SMPN 1 Wagir, Kepala Madrasah Diniyah Nurul Hikmah. 

Jumat, 21 Agustus 2020

Renungan Kemerdekaan Dengan Tahun Baru Islam

 




        Pada tahun ini ada dua hal yang sangat Istimewa bila kita mau merenung sejenak. Tepatnya dalam bulan Agustus 2020 ada dua momen yang hampir bersamaan. Momen tersebut yakni peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus dan Tahun Baru Islam pada tanggal 20 Agustus. Dalam selisih 3 hari antara kemerdekaan dan pergantian Tahun Hijriyah patutlah kita ambil hikmahnya.


 A.    Kemerdekaan

        Pertama kita renungkan dahulu tentang kemerdekaan. Kemerdekaan tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan. Baik yang disebut itu pahlawan proklamator yakni Bapak Ir. Soekarno dan Bapak Moh. Hatta, maupun Pahlawan Nasional pada umumnya. Mungkin kita pun pernah mendengar bahwa bangsa yang besar yakni bangsa yang mampu menghargai perjuangan para pahlawannya. Sehingga munculah pertanyaan bagaimana cara kita menghargai perjuangan para pahlawan melalui peringatan kemerdekaan ? Jawabnya bagi kita sebagai generasi penerus mari kita senantiasa mengisi peringatan kemerdekaan dengan berziarah ke makam para pahlawan yang mampu kita kunjungi. Namun bila tidak ya wajib untuk mendoakannya untuk mengenang jasa dan perjuangan mereka.

 

        Di daerah pedesaan yang masih menjadi tradisi dalam mengisi kemerdekaan yakni dengan dilaksanakannya kegiatan Bari’an atau tasyakuran kemerdekaan. Ada pula yang menyebutnya Malam tirakatan dengan maksud menirakati atau mengenang para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Selanjutnya dalam mengisi kemerdekaan yang menjadi inti adalah dengan upacara detik – detik proklamasi saat jam 10.00. Upacara tahun ini berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya. Di karenakan Negara Indonesia masih dalam ujian wabah covid – 19. Meskipun begitu tidak menyurutkan semangat bangsa Indonesia dalam memperingati Kemerdekaan.


 B.     Tahun Baru Islam

        Kedua tentang Tahun Baru Hijriyah yang jatuh pada tanggal 20 Agustus 2020. Tahun Baru Hijriyah ini  dalam bahasa jawa dikenal dengan wulan suro. Bulan dimana para Nabi dan Rosul banyak yang menang dalam melawan musuh-musuhnya pada tanggal 10 Muharrom. Sehingga pada tanggal tersebut umat Islam di sunahkan untuk berpuasa selama 2 hari. Meskipun ada sebagian pemahaman dari umat Islam yang tidak menganjurkan berpuasa pada tanggal tersebut dengan alasan tertentu. Tetap kita tumbuhkan toleransi dalam beribadah agar kerukunan terwujud di masyarakat.

 

        Tahun Baru Hijriyah ini dihitung sejak Nabi Muhammad SAW hijrah dari kota Mekkah ke Kota Madinah. Berbeda dengan Tahun Baru Masehi dihitung sejak kelahiran Nabi Isa. Sedangkan dari kajian ilmu pengetahuan Kalender Masehi perhitungannya dengan perputaran Matahari. Untuk Kalender Islam menurut perputaran bulan sehingga disebut juga dengan tahun atau kalender qomariyah.


 C.     Keterkaitan antara Kemerdekaan dengan Tahun Baru Islam

        Ada hal yang menjadi kesamaan dalam dua peristiwa tersebut. Yakni sama – sama perlu adanya perjuangan untuk menggapai suatu tujuan. Dalam berjuang pun harus bekerja keras agar yang menjadi harapan dapat terpenuhi. Setelah Peringatan Kemerdekaan Indonesia disambung dengan Peringatan Tahun Baru Islam yang hakikatnya sama, yakni saat Tahun baru Islam para Nabi dan Rosul telah merdeka atau menang dari para musuh.

 

  





Penulis : 

Mahasiswa Pasca sarjana UNIRA, Anggota GGM Nusantara

Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji, Kepala MADIN Nurul Hikmah

Pembina Pramuka dan Guru PAI SMPN 1 Wagir, 


Sabtu, 15 Agustus 2020

Dompet Yang Kembali Pada Sang Pemilik




   Dalam hadits Nabi Muhammad dijelaskan bahwa dunia adalah tempat menanam yang nantinya akan diambil hasilnya kelak di akhirat. Dari sinilah kita akan lebih berhati - hati dalam setiap bertindak karena akan mendapatkan peristiwa yang berkaitan di masa depan. Segala perkara pastilah ada balasannya dari Yang Maha Kuasa. Selain kita pasrah kepada Allah tetapi dalam berbuat harusnya berhati-hati dalam berbuat. Hal ini balasan tidak seketika dan pada orang yang sama. 

    Allah akan memberi balasan bisa kepada orang yang berbuat atau keturunannya. Sebagai contoh yang pernah dialami oleh penulis beberapa hari ini yakni saat dompet  jatuh di jalan raya. Saat itu perjalanan pulang dengan bersepeda motor ada yang berteriak, mas dompetnya jatuh. Saya pun langsung putar balik dan mencari dompet saya yang jatuh, tapi apa daya sampai tiga kali berputar mengelilingi tempat yang sama belum mendapatkan apa yang dicari. Akhirnya saya pun pulang kemudian sholat dan begitu memegang hp masuk di media sosial ada pemberitahuan bahwa dompet saya diposting di grup salah satu facebook. Kemudian saya pun menelusurinya dan menghubungi nomor kontak yang tertera di   grup tersebut. 

Keesokan harinya saya pun bercerita pada ayah kalau dompet saya jatuh dan sudah ada yang menemukannta. Saat itu pula beliau merespon dengan bercerita kalau dulu sering menemukan barang jatuh kemudian menyempatkan untuk mengembalikannya. Dan beliau pun mengambil kesimpulan siapa yang menanam akan menuai juga. 

Begitu siang hari setelah dari kegiatan sekolah saya pun berangkat mengambil dompet yang lokasinya tak jauh dari sekolah. Saat sampai di rumah orang yang menemukan dompet saya, ternyata beliau masih muda baru lulus dari sekolah menengah kejuruan (SMK). Beliaupun bercerita kalau menemukan dompet begitu jatuh di depannya dengan berusaha mengamankannya agar tidak terlindas kendaraan yang melalu lintas. Setelah berbincang - bincang yang cukup lama akhirnya saya pun berpamit pulang serta tidak lupa mengucapkan terima kasih dengan memberi imbalan tetapi dengan ikhlasan beliau tidak mau menerimanya. Kami pun tetap mendoakannya senantiasa sehat wal afiat dan tergapai cita - citanya. 

   Dari cerita tersebut dapat diambil kesimpulan kita harus berhati - hati dalam meletakkan sesuatu barang yang kita miliki. Fenomena di masyarakat orang sering meremehkan apa yang ditaruhnya dan pada akhirnya kata yang terucap adalah lupa. Inilah yang membedakan antara memiliki barang atau harta dunia dengan ilmu pengetahuan. Bila kita memiliki ilmu pengetahuan dalam penjagaannya wajib kita menularkan kepada orang lain sebagai ladang amal. 





Malang, 16 Agustus 2020
Penulis adalah Mahasiswa S2 di pasca sarjana UNIRA, Penyuluh Agama Islam di Kec. Pakisaji dan Guru P. Agama Islam di SMPN 1 Wagir

Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara

            Senin, 31 Juli 2023 Guru Pendidikan Agama Islam mengikuti Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara di aula SMP Darul Faqih In...