Senin, 09 Mei 2022

Indahnya Saling Memaafkan

 



Masih dalam nuansa idul fitri. Pastilah saat kita bertemu dengan orang lain mengucapkan permintaan. Tidak tahu apakah kita punya salah atau tidak pada orang tersebut, kita ucapkan maaf. Tradisi seperti ini sudah berjalan dari tahun ke tahun namun perlu pengkajian dan penguatan, agar apa yang kita kerjakan lebih bermakna. 

Hari ini seluruh siswa sudah mulai masuk sekolah. kegiatan awal yakni halal bihalal saling memaafkan. Kepala sekolah menyampaikan kalimat maaf baik di saat apel bersama siswa maupun di ruang guru. Wali kelas mengajak siswa - siswinya saling bermaafan di kelas masing-masing. Penulis juga sebagai wali kelas menyalami satu persatu siswa kelas dengan cara yang berbeda dari kelas lainnya. Setiap siswa menghadap satu persatu dan menyampaikan maaf atas kesalahannya juga berjanji tidak akan mengulanginya lagi. 

Halal bihalal dilanjutkan di ruang guru bersama kepala sekolah. Penulis sebagai pemberi taushiyah memberikan beberapa pesan tentang pentingnya kalimat maaf. Bahwa kalimat maaf tidak hanya sekedar diucapkan. Tetapi kalimat maaf juga dihayati dalam hati serta mewujudkan perubahan tingkah laku sebagai wujud maaf. 

Penulis sebagai Guru Pendidikan Agama Islam juga menyampaikan sabda Nabi Muhammad yang artinya setiap anak turun Nabi Adam (manusia) mempunyai kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat. Berangkat dari hadits ini kita harus mempunyai keyakinan sebagai orang yang bertaubat yakni dengan meminta maaf. 

Halal bihalal ditutup dengan doa bersama. Penulis mengajak semua yang hadir di ruang guru untuk saling memaafkan di dalam hati. Beberapa orang dapat menetekan air matanya karena teringat kesalahan kepada orang tua dan saudara-saudaranya. Acara berjalan dengan khidmat diakhiri dengan ramah tamah bersama. 

Semoga bermanfaat. Mari kita saling memberi maaf. 


Malang, 9 Mei 2022 

  

Sabtu, 07 Mei 2022

Filter Apa Yang Viral Sehingga Terjaga Diri Kita

 



Saat ini sedang viral istilah investasi bodong. Ketika penulis membaca status wa banyak yang share istilah ini.  Kalimatnya kurang lebih seperti ini,  ketika anak diberi uang lebaran lalu dititipkan kepada orang tuanya kemudian dikembalikan dua ribuan itulah investasi bodong.  


Memang terkadang kita boleh menjadikan hal yang ini tidak serius. Tapi nantinya si anak akan bertanya-tanya.  Padahal maksudnya juga baik.  Ada satu lagi yang viral, yakni dana kenakalan. Kenapa harus diistilahkan dengan kenakalan?  Padahal maksud daripada yang memberikan juga baik.  


Oleh karena itu dalam momen hari raya seperti ini,  kita harus menjaga apa yang kita ucapkan terlebih dalam hati kita.  Benar, dalam hati itu tak nampak. Tapi berawal dari ucapan nantinya akan menjadi kebiasaan.  


Hal yang sering kita dengar akan hafal dengan sendirinya tanpa dihafal. Misal dalam agama tentang bacaan al fatihah.  Secara tidak sengaja kita bisa hafal karena sering dibaca dan didengar. Begitu pula dengan kata-kata yang sedang viral.  Kalau tidak dikendalikan maka akan menghantam sopan santun.  


Pengendalinya ada diri kita sendiri.  Orang lain akan mengingatkan.  Kita harus bisa memilah dan memilih mana yang kalimat pantas digunakan untuk sejawat dan mana yang lebih tua. Jangan sampai kita sama ratakan dan pada akhirnya tidak sopan terjadi.  


Semoga sedikit tulisan ini dapat bermanfaat.  Khususnya bagi diri pribadi penulis dan umumnya kepada pembaca sekalian.  Mari kita jaga diri kita agar tumbuh sikap sifat sopan santun kepada sesama manusia.  



Malang,  7 Mei 2022

Kamis, 05 Mei 2022

Konsumsilah Yang Halal Dalam Halal Bihalal

 




Nuansa Idul Fitri yang akrab dengan kita adalah istilah halal bihalal.  Benar Halal bihalal yang mempunyai arti saling meminta dan memberi maaf.  Secara teksnya bermakna meminta halal dari apa yang pernah kita perbuat kepada orang lain.  


Namun sering kali hanya sekedar bersalaman tanpa mengucapkan apapun.  Ada yang mengucapkan maaf hanya sekedar lisan.  Maaf seyogyanya juga diiringi keniatan dalam hati diucapkan dengan lisan serta tidak mengulangi perbuatannya.  


Selain daripada meminta maaf atau minta halal,  perhatikan juga makanan yang kita konsumsi.  Ketika sillaturahmi atau bertamu misalnya.  Saat tuan rumah belum mempersilahkan untuk menikmati hidangan kita tidak diperkenankan untuk menikmatinya.  Kemudian yang lebih penting adalah tidak membawa makanan keluar dari rumah yang dikunjungi tanpa izin pemiliknya.  Hal ini bisa dikategorikan mencuri karena tidak izin tuan rumah.  Benar sudah dihidangkan tetapi lebih sopannya dengan minta izin.  


Halal ternyata mencakup banyak hal.  Tak hanya ucapan,  berjabat tangan,  perbuatan tapi juga makanan yang dikonsumsi. Di luar bulan syawal umat Islam sangat ditekankan masalah makanan halal. Utama lagi di bulan Syawal dimana umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh.  


Marilah kita menjaga makanan yang kita konsumsi. Apapun yang masuk dalam tubuh kita wajib yang halal. Tapi juga diperhatikan gizi dan ukurannya.  Jangan sampai halal tapi tak bergizi.  Halal tetapi sampai berlebihan itu juga tidak baik.  


Semoga sedikit tulisan ini bisa mengingatkan kita akan kehalalan dari makanan yang dikonsumsi.  Melalui makanan halal hidup kita akan menjadi berkah.  Aaamiiin.  



Malang,  6 Mei 2022

Rabu, 04 Mei 2022

Jagalah Sillaturahmi Agar Lebih Bermakna

 



Idul Fitri tahun 2022 pemerintah memberikan cuti bersama yang berbeda dengan tahun lalu. Terhitung dari tanggal 28 April s/d 7 Mei 2022. Hal ini dikarenakan hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah melakukan vaksinasi. Baik vaksin ke 1 dan 2, juga mulai prosesnya diberbagai daerah vaksin booster. 


Libur beberapa hari ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dengan silaturahmi ke sanak family dan juga teman. Disebabkan hampir 2 tahun tidak ada anjang sana dari yang rumahnya jauh.  Tahun ini memulai tradisinya secara perlahan.  Yakni mudik ke kampung halaman bilamana ada yang bekerja di perkotaan sedangkan tempat tinggal di desa.  


Saat sillaturahmi ada 4 hal yang harus diperhatikan : Memahami makna sillaturahmi,  Niat,  Doakan dan Husnudzon. 


Pertama adalah memahami makna sillaturahmi itu sendiri. Sillaturahmi berasal dari kata sillatu berarti menyambung dan rohmi berarti kasih sayang. Sehingga sillaturahmi mempunyai arti menyambung kasih sayang atau persaudaraan.  Menyambung disini juga boleh diartikan dengan menjaga.  Bisa diartikan menyambung bila saudara tersebut tidak pernah atau sudah lama tidak dikunjungi.  Namun kita artikan menjaga saat sering kita kunjungi dengan harapan jalinan kasih sayang tetap terjaga.  


Kedua adalah niat.  Tentang niat sangatlah penting bagi setiap perbuatan.  Baik niat yang bertamu ataupun yang menerima tamu.  Niat bertamu saat lebaran harusnya meminta halal dari dosa yang telah dilakukan. Bukan niat-niat yang lain. Begitu pula tuan rumah harusnya mempunyai niat dalam memuliakan tamu. 


Ketiga adalah mendoakan.  Iya saling mendoakan. Orang yang sillaturahmi mendoakan agar kesalahan dan dosanya diampuni dimaafkan.  Orang yang memberi maaf juga mendoakan agar yang meminta maaf benar-benar bertaubat.  


Keempat adalah Husnudzon.  Husnudzon adalah berbaik sangka.  Mungkin ini yang lebih sulit.  Karena setiap manusia hampir 60% di dalam dirinya ada sifat suudzon.  Bagi pemberi maaf ya baik sangka agar apa yang diucapkan memang benar-benar penyesalan atas kesalahan.  Yang minta maaf juga sama harus baik sangka.  Allah dalam hadits qudsinya menegaskan yang artinya aku menurut prasangka hambaku. 


Mari kita memahami dan menjaga 4 hal di atas.  Sehingga sillaturahmi tidak hanya sekedar sillaturahmi namun lebih bermakna.  Semoga bermanfaat semoga kesalahan dan dosa kita senantiasa diampuni. Aaamiin.  



Malang,  5 Mei 2022 

Selasa, 03 Mei 2022

Atsar Idul Fitri Bagi Seorang Muslim

 



Sebagai umat Islam yang dibekali akal oleh Allah, maka seyogyanya dapat merenung dan bertafakkur atas segala kejadian. Misal pada momen Idul Fitri. Saat ini menuju kembali normal seperti sebelum adanya covid 19. Hal ini dibuktikan perjalanan di jalan raya terutama di daerah perkotaan mulai macet.


Ketika aktivitas hanya dilakukan lewat begitu saja, tanpa kita ambil hikmah dan pelajarannya maka kita tak akan mendapat atsar atau pengaruh bagi diri kita. Oleh karena itu, apa makna daripada idul fitri ? dan bagaimana cara saling memaafkan agar lebih bermakna ?


‘Idul fitri terdiri dari dua kalimat yang dijadikan satu. Yakni, kalimat ‘idun dan al fitri. ‘idun bermakna kembali dan al fitri bermakna suci. Secara keseluruhan berarti kembali pada kesucian awal. Kenapa ada kesucian awal ? karena kalimat al fitri di awali al, dimana al dalam kacamata pesantren disebut al ta’rif atau al yang menunjukkan isim ma’rifat dengan arti kekhususan.


Makna kembali pada kesucian awal berarti awal kita suci. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad yang berarti setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci, maka orang tuanyalah yang menyebabkan ia menjadi yahudi, nasrani dan majusi.


Sebelum menjadi orang yang suci, Allah mewajibkan kepada umat Islam untuk melakukan puasa di bulan suci Romadhon. Nabi Muhammad menegaskan dalam sabdanya yang artinya barangsiapa yang berpuasa di bulan suci Romadhon dengan hati yang ikhlas dan sungguh-sungguh, maka Allah akan mengampuni dosanya yang terdahulu.


Melalui logika makna hadits tersebut, setelah umat Islam menjalani ibadah puasa satu bulan penuh dengan ikhlas dan sungguh-sungguh maka Allah mengampuni dosanya. Bila dosa sudah diampuni maka seorang muslim tersebut tidak mempunyai dosa. Sehingga bisa dikatakan orang yang tidak mempunyai dosa disebut suci.


Dosa yang dilakukan manusia tak hanya kepada Allah namun utamanya sesame manusia. Oleh karena itu selain kita beribadah sebagai bentuk permohonan maaf dan penyucian diri kepada Allah juga diperkuat dengan saling memaafkan.  


Saling memaafkan tak hanya ramai di dunia nyata tapi juga di dunia maya dengan saling share ucapan saling meminta maaf. Memang ada sisi positif dengan adanya share media sosial, yakni memudahkan komunikasi apabila kita belum bisa mengunjungi atau silaturahmi dengan dibatasi jarak yang jauh. Namun selain share yang dapat dilakukan harusnya juga diiringi dengan niatan yang baik yaitu dengan saling mendoakan. Doa yang terbaik baik yang share maupun yang menerima share adalah meminta petunjuk agar senantiasa mendapat pertolongan dari Allah tidak mengulangi perbuatan dosanya.


Semoga tulisan sedikit ini dapat bermanfaat agar kita bisa mengambil hikmah daripada idul fitri. Semoga kita digolongkan dalam orang-orang yang kembali suci dan berbahagia. Aamiin.

 

Malang, 4 Mei 2022

 


Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara

            Senin, 31 Juli 2023 Guru Pendidikan Agama Islam mengikuti Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara di aula SMP Darul Faqih In...