Sabtu, 27 Maret 2021

The Power Of Deadline

 



 Siapapun kita pasti pernah mengalami diberikan tugas dari orang lain. Baik pemberi tugas itu adalah guru, pimpinan kita atau orang lain yang meminta tolong kepada kita. Kebanyakan dari kita adalah menundanya, sampai detik terakhir dikumpulkan baru dikerjakan. 


 Sejalan dengan ini kita wajib mengingat sejenak apa yang pernah disampaikan oleh Sayidina Umar bin khotob. Beliau pernah berkata apabila dihadapkan dengan pekerjaan duniawi anggaplah seperti hidup selamanya, namun apabila  dihadapkan dengan pekerjaan akherat anggaplah besok akan mati. 


 Memilah pekerjaan yang akan diselesaikan itu penting. Menurut ilmu manajemen disebut skala prioritas. Mana yang lebih diprioritaskan. Tentunya kita sebagai manusia yang diberi akal sebagai kemampuan berfikir mampu untuk memilih prioritas dari suatu pekerjaan. 


 Fenomena di masyarakat menyatakan beberapa orang masih bingung untuk memilih apa yang diprioritaskan. Ambil contoh seorang pencari ilmu yang sudah smp atau sma bahkan mahasiswa sekalipun. Dari mereka hampir sebagian  menyelesaikan tugas mendekati deadline. Terkadang itu masih bagus daripada yang tidak menyelesaikan. 


 Ada tiga kelompok pelajar dalam menyelesaikan tugas, yakni pertama ia mau mengerjakan dan berfikir sendiri atas pekerjaannya. Yang kedua ia mau mengerjakan tetapi tidak mau berfikir sendiri atau mencontoh pekerjaan temannya. Yang ketiga ia tidak mau mengerjakan sama sekali. 


 Sebenarnya pemberi tugas kepada kita juga faham atas deadline yang diberikan. Namun dikembalikan lagi kepada kita. Mau apa tidak mengerjakan. Sesuai apa yang disampaikan sahabat Umar diatas, kita anggap besok sudah deadline. Bila kita mau berfikir apabila sudah deadline, seyognyanya untuk bersemangat berfikir cerdas dan cepat agar segera selesai tugas tersebut. Ya kekuatan merasa sudah diakhir penyelesaian yang dibutuhkan. 


 Dengan demikian mari kita benahi pemikiran kita dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Boleh santai namun harus tahu kapan terakhir diselesaikan. Kita tidak mengharap penyesalan diakhir, sehingga mari diatur dengan baik saat diberi tugas. Semoga bermanfaat. Aaamiin. 



Malang, 27 Maret 2021 M

               13 Sya'ban 1442 H

Kamis, 25 Maret 2021

Harusnya Bijak Saat Upload Dan Membaca Status Media Sosial

 


  Siapa yang tak kenal dengan buat status di whatsapp. Hampir setiap orang faham akan hal ini. Namun yang menjadi renungan kita bagaimana menjadi pelaku share status dan penerima atau pembaca status yang bijak. 


 Sebagai pelaku pembuat status ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama niat membuat status. Tidak hanya sekedar membuat status, maka harus ditata niatnya. Niat yang baik pada umumnya dalam berbagi status adalah berbagi kebaikan. Ingat yang dibagi adalah hal baik bukan info hoax. 


 Yang kedua pelaku share status juga melihat siapakah yang akan membaca status kita. Mungkin istilah ini lebih akrab dengan privasi atau dirahasiakan kepada beberapa orang. Tidak semua orang boleh melihat status kita kecuali kalau itu hal umum. Yang ketiga perhatikan yang dishare. Tidak semua yang kita alami dan rasakan kita share. Usahakan hal yang menyenangkan bagi kita. Kemudian menjauhi share hal yang negatif atau kesusahan kita. 


 Sebagai pembaca status apa yang sebaiknya kita lakukan. Ada beberapa hal dalam menyikapi saat kita membaca status orang lain, yang pertama kendalikan fikiran kita. Pengendalian fikiran agar bersikap positif. Sering kali kita melihat status orang lain dengan fikiran sinis atau negatif. Hal seperti ini kita buang jauh - jauh. 


  Yang kedua saat yang dishare orang lain berupa bacaan yang mengandung ilmu usahakan membacanya. Membaca berarti kita sudah memberi ladang pahala bagi penulis, apalagi bisa memberi komentar. Yang ketiga doakan orang yang membuat status. Doa agar senantiasa penbuat status mendapat hidayah dari Yang Maha Kuasa sehingga yang dishare bisa bermanfaat. 


 Dengan demikian marilah kita menjadi pembuat status dan penerima status yang bijak. Bersikap positif dan selalu menghargai setiap yang dibuat oleh orang lain melalui statusnya. Semoga bermanfaat dan barokah. Aaamiin. 



Malang, 25 Maret 2021

Rabu, 24 Maret 2021

Pribadi Yang Menjadi Figur Dan Menjaga Kesehatan

 



Saat matahari bersinar di pagi hari. Membuat semangatku untuk mengurangi lemak di pagi hari. Berjalan - jalan tanpa alas kaki untuk melemaskan otot kaki yang dua hari ini sudah fokus untuk rutinitas yang memerlukan pemikiran. Baik di sekolah, kantor ataupun di lembaga pendidikan diniyah. 


Di tengah berjalan - jalan mencari keringat pagi saya bertemu seorang ustadz. Ustadz yang disegani di masyarakat. Kami pun bertukar fikiran baik masalah kesehatan ataupun keagamaan. 


Masalah kesehatan yang saya alami saat ini adalah kegemukan. Waktu kegiatan di sekolah ada salah seorang guru yang bertegur sapa menanyakan berat badan. Setelah saya menjawab ternyata yang bertanya terkejut seketika berkata wah itu kegemukan pak. Berangkat dari percakapan itu saya merenung sejenak, memang benar saya bertambah berat badan. 


Beberapa orang ada yang mempermasalahkan berat badan. Ada juga yang tidak. Namun yang terpenting adalah sehat. Baik sehat jasmani maupun rohani. Paling tidak sehari semalam kita bisa rutin olahraga yang ringan. Ada yang menganjurkan berjalan setiap pagi tanpa alas kaki. Ada juga yang hampir setiap hari di sekolah olahraga bulu tangkis. 


Ada diantara kita yang bekerja dengan mengeluarkan keringat. Itu lebih baik dan aman. Seperti petani, pembuat mebeler, pemotong kayu dan lain sebagainya yang berkeringat saat bekerja. Tetapi bila profesi kita sebagai pendidik, orang kantoran dan yang berhubungan dengan berfikir maka kita perlu mencari rutinitas yang menghasilkan keringat agar lemak yang ada di tubuh bisa berkurang. 


Untuk masalah keagamaan yang kami perbincangkan. Ada hal yang sangat urgent terutama di akhir zaman seperti ini. Masalah yang kemungkinan hampir setiap desa atau wilayah manapun mempunyai kesamaan. Masalah itu adalah minimnya figur keteladanan. Kita pasti memahami beberapa waktu lalu hampir setiap hari para kyai meninggal dunia. Dengan meninggalnya seorang kyai berarti Allah telah mencabut ilmu di muka bumi ini. 


Generasi penerus yang wajib berhati - hati dan menjaga amanah dari para pendahulu. Merintis suatu kegiatan itu sulit tetapi melanjutkan itu lebih sulit. Figur keteladanan harus menjadi contoh bagi orang lain. Lebih utama lagi menjauhkan sifat sombong dan membanggakan diri. Point yang penting lagi adalah mau mengalah. Ya fenomena yang sering dihadapi di masyarakat adalah banyak orang pinter tetapi tidak mau mengalah. 


Dengan demikian mari kita menjaga diri pribadi kita. Apapun profesi kita. Siapapun diri kita. Melalui pengharapan kepada Yang Maha Kuasa agar kita selalu diberi pentunjuk dan pertolonganNya. Dengan hidayah-Nya kita diberi kesehatan dan berusaha menjadi teladan bagi diri kita sendiri. Semoga bermanfaat. 



Malang, 24 Maret 2021

Selasa, 23 Maret 2021

Upaya Batin Saat Mendampingi Belajar Anak

 


  Sebagai wali kelas saat masa pandemi seperti ini tidaklah mudah. Tentunya banyak cerita suka duka dalam mendampingi siswa belajar. Belajar yang dituntut sikap tanggung jawab dari siswa atau peserta didik. 


   Wali kelas merupakan tugas yang sangat mulia. Dalam mendampingi belajar tak kenal waktu dan lelah demi kesuksesan anak didiknya. Terkadang sudah dikunjungi ke rumah siswa yang banyak tidak mengerjakan tugas namun hasilnya masih belum maksimal. Hal ini tetap semangat dan tanpa putus asa. 


  Tinggal beberapa bulan lagi penentuan kenaikan kelas. Perjuangan wali kelas sangatlah dibutuhkan. Namun sebuah perjuangan bila tidak ada kerja sama dengan pihak lain seperti orang tua, maka akan kurang maksimal. 


  Ada beberapa keluh kesah orang tua dalam mendampingi belajar anak saat daring. Ada yang dibohongi anaknya ditanya sudah tetapi belum menggumpulkan. Ada juga yang malas mengerjakan tugas padahal fasilitas sudah memenuhi yakni hp dan paket data. 


  Tetap semangat bagi siapapun yang saat ini menjadi wali kelas. Untuk menjaga imunitas seorang wali kelas juga wajib mengendalikan fikiran, pola makan dan istirahat. Kemudian lebih utama lagi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui munajat kita kepada Allah atas amanah yang diberikan in sya Allah akan diberi kemudahan dan kelancaran. 


Semua adalah titipan. Amanah juga titipan yang sangat berat. Menjaga kepercayaan yang harus selalu didoakan. Doa sebagai senjata bagi umat Islam. Usaha lahir dalam mendampingi belajar perlu tetapi usaha batin dengan membacakan fatihah juga doa sangatlah perlu kepada peserta didik kita. Semoga bermanfaat. 



Malang, 23 Maret 2021

Senin, 22 Maret 2021

Jagalah Arti Sebuah Nama

 



  Setiap manusia yang terlahir di muka bumi ini pastilah mempunyai nama. Nama sebagai panggilan ataupun nama untuk resmi tertulis di surat kelahiran. Bagaimana jadinya kalau ada manusia yang tanpa nama. Orang pun akan memanggil kebingungan. Kalau orang jawa mungkin sudah familiar saat kita tidak tahu nama seorang anak bila anak itu laki – laki pasti kita panggil dengan sebutan le. Kemudian bila anak itu perempuan kita panggil dengan ndok.


  Sebagian orang mungkin ada yang beranggapan apa arti sebuah nama. Sehingga mereka menghina ataupun meremehkan orang yang mempunyai nama tersebut. Tapi tetap kita belajar untuk menghargai nama orang tersebut. Saat kita menghargai orang lain kita pun akan dihargai orang lain.


  Nama adalah sebuah pemberian. Seorang anak yang mendapat pemberian nama dari orang tuanya. Pada umumnya bayi lahir langsung diberi nama oleh orang tuanya. Orang tua tidak sembarangan dalam memberi nama anak – anaknya. Hal ini dikarenakan nama adalah sebuah doa bagi yang diberikan nama tersebut.


  Ironinya di masyarakat ada yang mempunyai nama bagus tetapi terkena kasus kriminal. Sebut saja narapidana yang ada di rumah tahanan idak ada nama yang jelek. Mereka kurang mensyukuri dari nama yang diberikan orang tuanya.


   Penulis pernah mendapat nasehat dari seorang guru yang telah meninggal dunia. Beliau mengungkapkan nama itu wajib didoakan dan dibacakan al fatihah. Tak hanya mendoakan orang lain. Diri sendiri juga wajib didoakan dibacakan al fatihah agar senantiasa mendapat petunjuk dan pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Semoga bermanfaat. Aaamiiin

 

Malang, 22 Maret 2021

 

 


Sabtu, 20 Maret 2021

Berhati - hati Dalam Menjalankan Posisi Yang Diberikan




  Pemahaman atas posisi diri sangatlah penting kita perhatikan. Bagaimana kita menempatkan diri kita dan pekerjaan apa yang akan kita kerjakan. Sebagaimana penulis alami. Ada beberapa posisi yang sedang dialami. Tinggal bagaimana kita menyikapi dan terutama lagi fokus.


  Posisi yang pertama dan paling utama adalah sebagai hamba Allah. Semua manusia pastilah menjadi posisi ini dimanapun kita berada. Kita tak bisa mengelak atas keberadaan kita. Selalu diawasi dimanapun berada karena Dia Yang Maha Melihat. Sebagai hamba mempunyai tugas mengabdi dan beribadah. Proses pengabdian ini memerlukan waktu yang tak singkat. Begitu pula ibadah.

 

 Posisi yang kedua adalah kepala rumah tangga. Setiap orang laki – laki  dimuka bumi ini yang sudah berkeluarga berkedudukan menjadi kepala rumah tangga. Kepala rumah tangga juga sebagai suami bagi istrinya. Keluarga yang menjadi pendidikan awal dan inti sebelum di sekolah umum. Kepala rumah tangga diharapkan mempunyai sifat pemimpin yang sudah dicontohkan Nabi Muhammad. Sifat cerdas, dapat dipercaya, jujur serta ketegasan.


 Posisi ketiga sebagai guru. Seorang guru yang mempunyai murid. Pada masa pandemi seperti ini menjadi sebuah tantangan dan cerita tersendiri bagi seorang guru. Guru tidak hanya mengajarkan ilmu tetapi mendidik akhlak bagi peserta didik. Meskipun sulit dengan berusaha dan berdoa serta positif thingking in sya Allah berkah dan hasil.


 Posisi keempat sebagai penyuluh agama islam. Sebagaimana guru, penyuluh juga mempunyai tantangan tersendiri saat menunaikan tugasnya masa pandemi. Tuntutan kreatifitas dalam berdakwah sangat diperlukan. Dakwah dalam media sosial seperti youtube, facebook, instagram dan lainnya.


 Posisi kelima sebagai mahasiswa pascasarjana. Tholabul ilmi merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Utama lagi masih usia muda dan ada kesempatan. Mendapat keberkahan dapat kuliah di pascasarjana sangatlah beruntung. Oleh karena itu saya wajib bersungguh - sungguh sehingga ilmu yang saya dapat bisa manfaat dan barokah. 


 Posisi keenam menjadi pembina pramuka. Tak hanya di dunia akademis non akademis juga saya jalani salah satunya menjadi pembina pramuka di SMP N 1 Wagir. Karena ajaran agama dengan materi kepramukaan saling berkaitan. Apalagi kalau kita mau mengkaji dasa dharma pramuka dalam segi keislaman pastilah sangat dalam kandungannya. 


  Posisi ketujuh sebagai Kepala Madin, pengajar tpq dan pesantren. Di akhir zaman seperti ini pendidikan  yang sangat wajib diperhatikan adalah keagamaan. Hampir satu tahun anak tidak maksimal belajar di sekolah karena masa pandemi. Bila sudah seperti itu maka jalan satu - satunya pendidikan agama harus selamat, yakni dengan mengajikan di tpq atau madin dan pesantren. 


 Mungkin diantara tujuh posisi tersebut ada kemiripan di antara pembaca. Bila kita sudah dipercaya maka yang berat adalah menjalankan dan menjaga kepercayaan tersebut. Oleh karena itu yang kita minta setiap hari setiap saat adalah petunjuk dan pertolongan dari Yang Maha Kuasa agar kita bisa amanah. Semoga manfaat. 



Malang, 21 Maret 2021

Al faqir ila rohmatillah 

Akbar Wicaksono


Jumat, 19 Maret 2021

Makna Dibalik Senyuman

 

   

 Sikap membantu orang lain dalam hal kebaikan adalah cermin dari bentuk shodaqoh di masyarakat. Tentunya kita pasti pernah melakukan hal tersebut. Sedikit banyak kita tak lepas dari bantuan orang lain karena qodrat kita sebagai makhluk sosial. Kita lahir dibantu orang lain sampai meninggal dunia diantar orang lain ke tempat peristirahatan terakhir.

    Bentuk shodaqoh di masyarakat berbagai macam bentuk. Tak hanya uang. Saat shodaqoh kita artikan pemberian bentuk uang, maka itu arti yang sempit. Padahal pemberian kepada orang lain tak hanya uang bila diartikan secara luas. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya senyummu kepada wajah saudaramu adalah bentuk shodaqoh. Dari hadits ini nabi memberi contoh shodaqoh yang paling ringan dan mudah adalah memberi senyuman kepada saudara. Ingat senyum pada orang, bukan senyum sendiri.

    Secara ilmu kesehatan tersenyum dapat meningkatkan imunitas tubuh. Kesehatan yang wajib dijaga oleh setiap orang. Tersenyum dengan rasa syukur akan nikmat yang telah diberikan juga menambah keimanan.  Sehingga ada ungkapan tersenyumlah engkau akan bahagia tidak bahagia dulu kemudian engkau tersenyum.

    Hadapi dengan senyuman itulah judul lagu yang pernah dirilis oleh Dewa 19. Senyum menghadapi apa yang ada dihadapan kita dan yang sedang kita terima. Kita mudah tersenyum karena bahagia tetapi sulit untuk tersenyum karena kesusahan.

    Dengan demikian marilah kita belajar tersenyum. Baik tersenyum sebagai bentuk shodaqoh apabila kita bertemu orang lain. Ataupun tersenyum ketika melihat dan merasakan lika – liku kehidupan di dunia ini. Semoga bermanfaat.

 

Malang, 20 Maret 2021

 

 


Selasa, 02 Maret 2021

Energi Sabar Saat Melakukan Kebaikan

 



   Setiap dari kita mempunyai peluang untuk berbuat baik. Tinggal bagaimana kita bisa mengendalikan diri dan anggota tubuh yang ada pada diri kita. Tak sedikit orang yang mengerti sesuatu hal namun ia meremehkanya. Kita ambil contoh hal ibadah bila kita sebagai orang beragama. Semua orang pastilah faham bahwa beribadah kepada Yang Maha Kuasa adalah wajib. Namun realita yang ada banyak yang enggan melaksanakannya. 

   Contoh lainnya dalam masyarakat saat ada orang yang mengajak untuk melakukan kebaikan. Mungkin kita pernah mendengar ada yang meremehkannya. Dalam bahasa jawa dikatakan ah dia yang berbicara sendiri belum tentu bisa sudah mengajak kebaikan. Lalu bagaimana respon kita agar tidak sampai berbicara seperti itu ? ya kita doakan saja dan ambil hikmahnya. 

   Saat orang lain mengajak kebaikan kepada kita. Masih ada diantara kita yang melihat bahwa dia usianya di bawah kita. Oleh karena itu Imam Ali Karomallahu wajha pernah berkata : lihatlah apa yang dibicarakan jangan kamu lihat siapa yang berbicara. Meskipun masih muda tetapi ilmu dan adab mumpuni ya harusnya dihormati. Namun bila yang lebih tua kurang berilmu dan masih angkuh pendiriannya tidak mau memahami dirinya sendiri itu yang lebih diprihatinkan. 

   Semua orang masih tahap belajar. Tidak ada orang yang sempurna tanpa kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kita wajibnya memaklumi dan memahami saat berinteraksi dengan orang lain. Begitu pula dengan penulis yang masih terus belajar agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Melalui tulisan akan berbicara dan mengingatkan umumnya pada pembaca dan khususnya pada penulis. 

 Permintaan yang paling inti adalah petunjuk dan kekuatan dari Yang Maha Kuasa. Kita minta agar bisa sabar saat ada orang yang menasehati kita jangan sampai kita berkata jelek. Tidak kalah pentingnya bagi pembicara yang menasehati orang lain juga harus sabar jangan sampai muncul sifat sombong dalam diri kita. Tanpa petunjuk dan kekuatan dari Yang Maha Kuasa kita tidak bisa melakukan aktivitas. Baik aktivitas ibadah, belajar, menulis, dakwah dan kegiatan positif lainnya. 

 Semoga bermanfaat dan senantiasa kita diberi Hidayah dan MaunahNya. Semoga sehat wal afiat lahir dan batin sehingga dapat menjalankan ibadah disisa - sisa umur ini. Amiin




Malang, 3 Maret 2021 

Penulis adalah Penyuluh Agama Islam Non PNS Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang  

Ingat Janji Dalam Pelantikan


 

Setiap organisasi yang di dalamnya terdapat kepengurusan pastilah mengenal pelantikan. Pelantikan yang dapat difahami secara sederhana adalah mengesahkan kepengurusan yang baru. Penulis hari ini menghadiri dua pelantikan secara beruntun. Yakni pelantikan pengurus OSIS dan pengurus Dewan Kerja Penggalang dalam Pramuka yang ada di SMP Negeri 1 Wagir.


Saat pandemi merupakan suatu momen yang bersejarah dalam suatu organisasi untuk tetap eksis dalam berkegiatan. Begitu pula di SMP Negeri 1 Wagir. Kegiatan Pelantikan harus tetap dilakukan dengan catatan wajib mematuhi protokol kesehatan. Semua yang hadir saat pelantikan disiplin memakai masker dan berjaga jarak. 


Kepala Sekolah saat menyampaikan  amanah dalam pelantikan tersebut menegaskan, bahwa kepengurusan yang baru harus lebih bersabar dan tetap semangat karena masa pandemi tidak banyak kegiatan yang diadakan. Saat seseorang sudah terpilih menjadi pengurus dan dilantik membuktikan bahwa ia termasuk orang – orang pilihan yang wajib membuktikan kepercayaan orang lain. 


Pembina Kesiswaan dan Pembina Ekstrakurikuler Pramuka mempunyai harapan terhadap pengurus yang baru. Melalui terpilihnya pengurus yang baru diharapkan bisa membawa OSIS maupun Pramuka menjadi lebih baik lagi minimal sama dengan yang lama dan tidak diharapkan lebih buruk. Tidak diharapkan juga bagi pengurus yang telah dilantik terkena masalah tugas dari Bapak Ibu Guru mata pelajaran. 


Pelantikan mempunyai makna yang mendalam apabila kita mau untuk berangan – angan juga berfikir. Karena dalam pelantikan setiap pengurus akan melakukan tanya jawab dan ikrar janji. Pembina memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan tegas dan jelas serta kompak. Setelah tanya jawab pembina menuntun membaca janji yang ditirukan oleh seluruh pengurus yang baru. Bila di OSIS janji yang diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berbeda dengan Pramuka janji yang diucapkan kepada dirinya sendiri. 


Janji yang setiap hari terkadang kita juga mudah mengucapkan. Padahal janji menurut kaidah ajaran agama tidak boleh dilarang, bila menyalahi janji termasuk orang yang munafik. Saat pelantikan pembina menuntun membaca janji kepada pengurus secara tidak langsung sudah ada yang menyaksikan. Baik dari peserta pelantikan terlebih Tuhan Yang Maha Kuasa. 


Oleh karena itu apabila kita pernah berjanji, wajibnya kita berusaha untuk menepati. Baik janji saat pelantikan maupun janji kepada orang lain. Bila kita dapat menepati janji, maka akan terwujud perilaku yang berakhlakul karimah. Perilaku yang patut dicontoh orang lain karena bisa menjadi teladan. Semoga sedikit keterangan tentang pelantikan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Aamiin. 






Malang, 02 Maret 2021 

Penulis adalah Guru Pendidikan Agama Islam dan Pembina Ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 1 Wagir serta Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang

Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara

            Senin, 31 Juli 2023 Guru Pendidikan Agama Islam mengikuti Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara di aula SMP Darul Faqih In...