Pada umumnya semua orang faham bilamana mengerjakan kebaikan akan mendapat pahala. Saat mengerjakan maksiat atau yang menyalahi aturan akan mendapat dosa. Hal ini diibaratkan dengan reward yang artinya hadiah dan punishment yang artinya hukuman. Dari ungkapan di atas Tuhan sudah memberi contoh yang mendapat hadiah adalah ia yang mau mengerjakan kebaikan. Hukuman bagi yang mengerjakan maksiat.
Di dunia ini tak ada manusia yang terlepas dari dosa hanya satu yakni Nabi Muhammad SAW. Beliau memiliki sifat makshum artinya terjaga dari dosa. Meskipun Nabi sudah terjaga dari dosa, beliau senantiasa meminta ampun kepada Allah dengan membaca istighfar sehari semalam sebanyak 100 kali. Lalu bagaimana dengan kita sudah berapa kali dosa yang tanpa sengaja diperbuat tetapi malas untuk meminta ampun ?
Kebaikan yang tulus dari hati akan diterima oleh hati. Ketulusan daripada pemberi akan berpengaruh pada penerima kebaikan itu. Dalam kehidupan di dunia ini kita dapat berfikir cerdas melihat orang lain bahkan diri kita sendiri saat efek suatu kebaikan itu sendiri. Memang seyogyanya koreksi diri namun bila belum bisa yang dilakukan adalah melihat kesalahan orang lain jangan sampai kita menirunya.
Sikap yang wajib dijaga oleh pelaku kebaikan adalah berusaha terus melakukan kebaikan. Tiada hari tanpa melakukan kebaikan sebagai tabungan kita kelak di akherat. Nabi Muhammad pernah mengingatkan kepada para sahabatnya yang artinya kebaikan itu banyak macamnya tetapi pelaku dari kebaikan itu sedikit. Banyak orang yang faham kebaikan tetapi sedikit yang mau melakukan.
Tantangan yang diterima oleh pelaku kebaikan biasanya dari diri pribadinya yang kurangnya komitmen. Lemahnya komitmen akan menunjang rasa malas yang sering ditimpa sebagian pelaku kebaikan. Pada awalnya rajin kemudian datang rasa malas karena kurang kuatnya komitmen akhirnya berhenti melakukan kebaikan. Kekuatan komitmen ini juga akan melawan rasa jenuh dan pengaruh orang lain. Ya orang lain yang tidak suka atas kebaikan yang kita lakukan akan mempengaruhi kita.
Sebagai orang penerima kebaikan sikap yang harusnya kita jaga adalah doakan pelaku kebaikan itu dan jaga hati juga fikiran kita. Mendoakan supaya senantiasa kebaikannnya diterima sebagai amal ibadah dan dapat istiqomah. Mendoakan merupakan bentuk suport atau dukungan terhadap pelaku kebaikan itu. Seandainya kita melihat, membaca karya orang lain mari kita doakan agar bisa istiqomah dan respon positif sebagai bentuk dukungan juga semangat baginya.
Penerima kebaikan juga wajib menjaga hati dan fikiran. Banyak kita jumpai di masyarakat atau kita sendiri pernah menggunjing orang lain yang sedang melakukan suatu kebaikan. Kata yang terucap atau dalam hati yang merendahkan kebaikan orang lain harus kita hindari. Belum tentu kita bisa seperti orang lain yang bisa mengerjakan kebaikan itu.
Mari kita sama - sama menjaga perasaan orang lain agar persatuan senantiasa terjalin. Jangan sampai karena sedikit pembicaraan kita yang menyakitkan orang lain berhenti melakukan kebaikan. Semoga dengan sedikit motivasi yang terbangun dapat menjadi jalan hidayah bagi penulis dan pembaca. Aamiin.
Malang, 12 Februari 2021
Penyuluh Agama Islam Pakisaji Malang
Anggota Gerakan Guru Menulis UNIRA
Santri Pondok Pesantren PPAI NH
Guru P Agama Islam SPANEWA