Ada sebuah lagu Aku masih seperti yang dulu dinyanyikan oleh Dian Piesesha. Judul lagu tersebut perlu kita renungkan sejenak agar menambah wawasan dan hikmah bagi kita. Dalam kehidupan ini sebenarnya manusia membutuhkan peningkatan. Baik peningkatan amal ibadah maupun prestasi di dunia ini. Namun bila kita membaca judul lagu di atas pemahaman yang ada di fikiran kita adalah seseorang yang mempunyai sifat seperti keadaannya dahulu. Hal ini dengan kata lain belum ada peningkatan.
Asyaikh Azzarnuji dalam mahakaryanya kitab ta'lim muta'alim menjelaskan : wa kun mustafidan kulla yaumin ziyadatan yang artinya dan adalah kamu menjadi orang yang berfaedah atau bermanfaat dengan setiap hari bertambah (ilmunya). Sehingga dalam proses belajar seorang yang sedang mencari ilmu harus mempunyai tambahan ilmu setiap harinya. Tidak diharapkan setiap harinya pencari ilmu terlihat oleh mata belajar tetapi tidak bertambah pengetahuannya. Sebelum belajar pencari ilmu haruslah berdoa agar ilmu yang dipelajarinya bisa difahami. Namun bila ia ikut belajar sampai tamat tetapi tidak memahami satupun ilmu yang ia pelajari, maka sia-sia waktu yang telah dijalaninya.
Aku sama seperti dulu, merupakan ungkapan yang boleh dilantunkan dan disampaikan bagi yang mempunyai sifat dan sikap baik hati. Sikap yang baik wajib dilestarikan jangan sampai luntur oleh pergaulan. Kita boleh mempunyai sikap dan sifat seperti dulu dengan catatan sikap dan sifatnya bisa menjadi teladan. Namun bila sikap dan sifatnya jahat, maka harus dirubah jangan sampai menjadi watak yang sulit untuk dirubah.
Manusia diberi bekal oleh Allah berupa akal. Akal mempunyai fungsi berfikir dan berangan-angan. Tetapi pemikiran dan angan-angan apa yang dibolehkan ? Jawabannya adalah yang positif, melalui salah satunya memikirkan sikap dan sifat apa yang harus tetap dan berubah pada diri seseorang. Dengan bergaul pada masyarakat otomatis kita pastilah pernah mendapat kritikan dan masukan. Kedua hal tersebutlah yang menjadi pertimbangan perubahan sikap kita. Selain daripada kritikan dan masukan dari orang lain lebih utama lagi yang memberi masukan adalah orang tua atau guru yang menuntun pada kebaikan.
Malang, 19 September 2020