Sabtu, 30 Januari 2021

Diri Kita Adalah Pemimpin

 



   Masa pandemi seperti saat ini haruslah kita sikapi positif. Disetiap daerah pastilah tidak sama saat pemimpin daerah membuat keputusan. Terutama keputusan bagaimana bersikap yang baik saat masa pandemi. Ada pemimpin yang sangat ketat dalam protokol kesehatan. Dan juga ada yang hanya mengingatkan pada rakyatnya, menurutnya yang penting dijaga sendiri. 


   Pada hakikatnya kita adalah pemimpin, ya memimpin dirinya sendiri. Ada ungkapan di masyarakat "memimpin dirinya sendiri belum bisa apalagi memimpin orang lain". Terkadang orang lain itulah cerminan kita. Tidak hanya dalam keluarga antara adik kakak atau anak dan orang tua yang mempunyai kemiripan sifat. Di masyarakat juga kalau kita berbuat baik orang lain juga akan baik kepada kita. Tetapi ada juga kita sudah berbuat baik masih saja orang itu bersikap buruk kepada kita. 


  Pemimpin idealnya harus kuat dan imbang  antara Iman, Imun dan Sosial kebersamaan. Keimanan merupakan fondasi awal dari segala perilaku kita. Sertakan Iman dalam setiap kesempatan dan kondisi kita. Iman yang kuat akan membantu tercapainya suksesnya dalam memimpin. Oleh karena itu iman setiap waktu harus dikuatkan dengan ingat pada Yang Maha Kuasa. 


   Yang kedua pemimpin juga tetap menjaga imunitas tubuh. Sebagaimana yang sudah tidak asing di telinga kita tentang imun yakni kekebalan tubuh. Resep yang paling mudah untuk menjaga imun yakni dengan tetap memiliki fikiran bahagia. Semua orang pastilah mempunyai masalah, namun apabila bisa dikendalikan karena sudah mempunyai iman yang kuat maka tak jadi masalah. Berbahagialah imunitas akan naik penyakit menjauh. 


  Yang terakhir seorang pemimpin juga menjaga hubungannya dengan sesama manusia atau rakyatnya. Dalam bahasa yang lain dikatakan sebagai makhluk sosial. Sikap sosial yang perlu ditumbuhkan pada setiap pemimpin adalah empati dan simpati kepada orang lain. Bila kita mempunyai dua sikap ini, maka menjaga perasaan orang lain adalah lebih utama. Dan lebih hati - hati lagi saat kita berbicara kepada orang lain. 


 Setiap diri kita adalah pemimpin, memimpin dirinya sendiri yang nantinya akan dimintai pertanggung jawaban. Kalau kita belum bisa memberi yang terbaik kepada orang lain dan ingin merubah orang lain, maka seyogyanya kita bersabar dan mengendalikan diri kita menuju hal positif. Dalam perubahan sikap dibutuhkan waktu yang relatif lama. Sehingga mari kita bentuk karakter kita dengan berusaha menjadi pemimpin diri sendiri yang terbaik. 





Selamat Harlah NU Ke 95 

Semoga Para Pemimpin Negeri ini senantiasa mendapat hidayah dari Yang Maha Kuasa. 

Malang, 31 Januari 2021

Pembaca Doa Dan Tugas Dokumentasi

 



   Sabtu tanggal 30 Januari 2021 penulis mendapat 2 amanah. Sebagai dokumentasi dan pembaca doa dalam acara perpisahan Bapak Ibu guru purna tugas. Suatu kepercayaan memang harus kita jalankan dengan baik dan dijaga supaya pemberi amanah percaya kepada kita. Kepercayaan orang lain terhadap kemampuan kita harus diimbangi dengan ikhtiyar dan doa. Berusaha menjalankan dengan baik serta berdoa semua yang kita lakukan dapat pertolongan dari Allah. 


   Tugas dokumentasi yang sering dikenal dengan foto memfoto tidak asing di masyarakat. Tetapi pekerjaan ini membutuhkan keseriusan dan fokus saat memfoto. Tidak sedikit orang yang bertugas mendokumentasikan kegiatan hanya asal - asalan. Mereka beranggapan yang penting sudah difoto masalah hasilnya tidak dihiraukan. Kegiatan dokumentasi seperti saat ini sangat dibutuhkan untuk bukti laporan suatu kegiatan. Dengan adanya foto maka kegiatan tersebut sudah mempunyai bukti atau rekaman kegiatan berupa gambar. 


  Selain mendokumentasikan kegiatan, penulis juga mendapat amanah pembaca doa diakhir kegiatan. Sehari sebelum acara panitia sudah menghubungi penulis agar bertugas membaca doa pada acara perpisahan. Meskipun ada yang lebih senior panitia tetap memberi kepercayaan kepada penulis untuk membaca doa. Dengan niat yang baik dan hati yang tulus penulis berusaha melaksanakan kepercayaan panitia untuk bertindak membaca doa. 


     Doa dalam setiap kegiatan memang tidak boleh tertinggal. Pada zaman sekarang saat acara di lembaga pendidikan maupun pemerintahan pernah penulis menjumpai doa diletakan di awal dan di akhir. Awal sebagai tanda dimulainya kegiatan dan akhir sebagai tanda selesainya kegiatan. Dengan doa diharapkan kegiatan yang dilaksanakan dapat lancar dan memberi manfaat bagi semua yang hadir serta panitia yang melaksanakan. 




Malang, 30 Januari 2021

Guru Pendidikan Agama Islam SPANEWA

Tim Kreatif SMPN 1 Wagir

Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji

Rabu, 27 Januari 2021

Perjalanan Bukan Pelarian Dalam Hidup

 



Pernah kita jumpai ungkapan tentang kehidupan adalah sebuah perjalanan. Ya perjalanan hidup bukan pelarian hidup. Ungkapan ini bila direnungkan sejenak mempunyai makna yang dalam. Sangat beda antara perjalanan dan pelarian. Oleh karenanya kita mungkin sudah faham antara beda keduanya tetapi tidak ada salahnya bila kita renungkan sejenak agar menjadi hikmah. 

Perjalanan merupakan aktivitas seseorang yang hampir dilakukan setiap hari. Baik perjalanan yang tujuannya ibadah, bekerja, belanja dan lain sebagainya. Dan orang yang melakukan perjalanan pastilah menyiapkan segala sesuatunya. Ada yang membuat bekal makan atau cukup membawa uang untuk membeli makanan saat perjalanan. 

Adapun pelarian, Hanya orang yang dalam keadaan terdesak akan melakukan pelarian. Salah satu contohnya orang yang mempunyai masalah dalam kehidupannya ia akan berlari menuju orang yang akan membantunya. Baik orang itu yang disebut orang tua, sahabat, teman maupun kyai sekalipun. Karena dengan mencurahkan masalah kepada orang lain ada yang beranggapan ada yang membantunya. Minimal masalah bila disampaikan ada yang membantu memikirkan jalan keluar. 

Pelarian dari suatu masalah yang tepat kita menuju kepada yang menciptakan masalah. Dalam kehidupan kita menjalani bukan berlarian sehingga harus mempunyai persiapan yang matang. Sebuah perjalanan bila kita nikmati akan terasa nyaman dan tenang. Namun apabila tergesa – gesa sampai berlarian maka ada hal yang akan menimpa kita secara tidak sengaja. 


Malang, 28 Januari 2021

Penyuluh Agama Islam 

Kecamatan Pakisaji

Kamis, 14 Januari 2021

SIKAP YANG HARUSNYA DIMILIKI PELAJAR SAAT MASA PANDEMI

 


 

Ujian terberat bagi seorang pelajar bukanlah saat mengerjakan ujian tertulis maupun praktek pada akhir pembelajaran. Tetapi ujian yang sebenarnya saat pelajar sedang mengatur dirinya sendiri untuk mau untuk belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar bagi seorang pelajar tetapi semua itu dikembalikan pada dirinya sendiri. Bila dirinya mempunyai kemauan atau keniatan dalam dirinya untuk belajar maka tidak ada kesulitan baginya.

Pada masa pandemi seandainya pelajar mempunyai keniatan dan tanggung jawab sebagai pelajar maka tidak ada masalah untuk mengerjakan tugas. Banyak problem di masyarakat saat pembelajaran dengan system online atau daring. Ada sebagian orang tua yang menyalahkan keadaan da nada juga yang menyadari tentang peran guru. Bila dikembalikan saat pelajar melakukan belajar di rumah otomatis orang tua menjadi pendamping belajarnya. Sehingga orang tua akan berifikir bila di rumah orang tua hanya mengawasi satu anaknya saja tetapi guru di sekolah lebih dari dua puluh siswa setiap hari.

Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh pelajar saat melakukan pembelajaran online atau daring. Yang pertama  mempunyai berdoa kepada Yang Maha Kuasa, Kedua niat, ketiga tanggung jawab dan yang  keempat mempunyai belas kasih orang tua dan guru.  

Yang pertama adalah berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Berdoa adalah sebagai ikhtiar pendekatan diri pada Yang Maha Kuasa. Meminta agar masa pandemi segera selesai sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan dengan normal. Mendoakan semua pihak baik pemerintah, keluarga, guru dan semua teman agar senantiasa mendapat hidayah dan sehat wal afiat.

Yang kedua niat dalam belajar. Sebagaimana pembelajaran normal niat adalah kunci kesuksesan. Terutama dalam masa pandemi siswa akan terlihat niat tidaknya dalam belajar. Belajar mandiri lebih dituntut dari diri pelajar. Bila ada kesulitan guru siap untuk menjawab pertanyaan dari apa yang belum difahami. Niat menjadi penentu segala perbuatan, oleh karenanya wajib untuk menata juga mengingat niat dalam belajar.

Yang ketiga adalah tanggung jawab dalam belajar online. Pelajar saat pembelajaran di masa pandemi diuji tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Meskipun tidak sepenuhnya pendidikan karakter diterima pelajar saat pandemi tetapi karakter tanggung jawab lebih menonjol. Bagaimana upaya pelajar sebagai tanggung jawabnya apabila diberi tugas dari guru. Orang yang bertanggung jawab akan menyelesaikannya tepat waktu. Namun apabila ia malas untuk menyelesaikannya harus dengan cara dipaksa dari dalam dirinya.

Yang keempat adalah mempunyai belas kasih kepada orang tua dan guru. Seorang pelajar yang tidak pernah berdoa, tidak ada niat dalam belajar dan tanggung jawab maka paling tidak mempunyai rasa kasih sayang. Dengan timbul rasa kasih sayang di hatinya ia akan belajar untuk orang tuanya dan gurunya. Kasih sayang merupakan modal yang penting dalam proses belajar seorang pelajar.

 

 

Malang, 05 Januari 2021

 

Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara

            Senin, 31 Juli 2023 Guru Pendidikan Agama Islam mengikuti Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara di aula SMP Darul Faqih In...