Rabu, 26 Mei 2021

The Power Silaturahmi

 


  Umat Islam zaman sekarang diuji oleh Allah perihal silaturahmi. Melalui adanya peraturan pemerintah dilarang mudik semakin bertambah kesabaran dan meningkatkan doa kepada yang biasa dikunjungi terutama orang tua. Mungkin pandemi ini tidak tahu kapan berakhirnya, namun usia orang tua kita sampai kapan bisa bertemu kembali dengan kita. 


  Menurut asli arti kalimat dari silaturahmi adalah menyambung kasih sayang. Kalimat menyambung mempunyai dua makna. Yang pertama menyambung karena putus dan kedua menyambung untuk memelihara persaudaraan. Menjadi pertama dan paling utama adalah menyambung karena putus dalam artian tidak pernah dikunjungi. Bahkan sampai hilang urutan saudaranya. 


 Pada umumnya di masyarakat sudah menjadi kebiasaan saling berkunjung satu sama lain. Bila sudah dikunjungi maka suatu saat nanti akan mengunjungi. Lebih dari itu, saat orang lain tidak pernah mengunjungi kita, sudah menjadi anjuran agama agar kita mengunjunginya. Memang berat menurut hati kita, dalam bahasa umumnya tidak pernah berkunjung kepada kita kenapa kita berkunjung kepada orang itu. 


  Makna kedua daripada silaturahmi seperti yang sudah disebutkan di atas adalah merawat persaudaraan. Semampang nuansa hari raya sebagai umat Islam mari menyempatkan untuk bersilaturahmi. Saat di luar hari raya kita disibukkan dengan pekerjaan. Berbeda dengan orang yang bisa membagi waktu antara pekerjaan dan silaturahmi. 


  Dengan demikian mari kita selalu menjaga silaturami. Semoga tulisan ini menjadi bermanfaat baik pembaca maupun penulis pribadi. Aamiin. 



Malang, 26 Mei 2021

Selasa, 25 Mei 2021

Perlu Adanya Keseimbangan Antara Berfikir dan Berdzikir

 



Sebagai pelaksana suatu kegiatan, tentunya kita mempunyai suatu rencana yang akan dikerjakan. Hal ini terkhusus untuk diri pribadi kita. Wujud kegiatan itu baik atau buruk terkadang kita tidak memikirkannya, terpenting adalah pelaksanaannya. Setelah pelaksanaan barulah muncul berbagai pelajaran yang wajibnya kita jadikan evaluasi untuk kegiatan berikutnya.


Pelaksanaan suatu perbuatan itu bermula dari proses berfikir kita. Dalam kaidah pembelajaran IPA pada jenjang sekolah, merupakan tanda kehidupan manusia yakni dengan berfikir. Proses berfikir seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Bisa jadi usia masih kecil karena di lingkungan keluarga yang menuntutnya menjadi seorang pemimpin, ia bisa lebih dewasa. Begitu sebaliknya usia dewasa, namun dalam lingungan anak – anak  ia akan terlambat dalam pendewasaan.


 Dalam dunia pesantren, santri mengenal para ulama’ yang ahli fikir dan dzikir. Suksesnya seorang santri dalam belajar yakni melalui adanya keseimbangan antara fikir dan dzikir. Tidak mudah kita bisa menyeimbangkan antara berfikir dan berdzikir. Oleh karena itu, setiap akan berfikir ataupun setelahnya wajib kita ingat pada yang membuat akal kita. Dengan mengingat akan pencipta kemampuan berfikir secara tidak langsung termasuk dzikir.

Mulai sekarang, marilah kita seimbangkan antara berfikir dan berdzikir. Berhati – hati dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas di dunia ini, karena semua akan diminta pertanggungjawabannya. Melalui adanya fikir dan dzikir apapun yang kita kerjakan menjadi berkah dan terarah. Semoga bermanfaat dan lebih berhati – hati dalam proses menjalani kehidupan ini dengan berfikir dan berdzikir.

 

 

Malang, 25 Mei 2021


Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara

            Senin, 31 Juli 2023 Guru Pendidikan Agama Islam mengikuti Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara di aula SMP Darul Faqih In...