Jumat, 29 Mei 2020

API SEMANGAT RONDA MALAM

   

     Beberapa malam di sebagian besar baik desa maupun kota sudah melakukan kegiatan ronda. Dalam mengisi ronda ini ada beberapa aktivitas yang dilakukan warga, yakni menjaga pos dan keliling wilayah. Saat menjaga pos untuk bisa bertahan dalam bahasa jawanya melekan yang dilakukan petugas piket pos ronda biasanya dengan membakar kayu, bermain kartu remi maupun makan-makan.

   Bila kita sedang bertugas ronda kemudian membakar kayu yang biasa disebut api unggunan maka yang teringat seperti masa-masa dalam giat kepramukaan. Ada hikmah dan manfaat dibali Api Unggun diantaranya penghangat tubuh, menjauhkan binatang buas, dalam kobaran api memberi semangat saat kegiatan dan lain sebagainya.

  Hampir kebanyakan dalam aktivitas perkampungan malam hari semisal ronda/siskamling dan malam hajatan manten atau nikah kartu remi tak lepas dari tangan-tangan yang terbiasa memutar kartu. Meskipun ada pro kontra dalam hal ini tetapi hanya satu dalil yang dipegang yaitu untuk bisa melek dan guyub rukun dengan warga yang lain. Agar tidak menjadi judi dalam permainan ini tidak diperkenankan untuk memakai uang sebagai taruhannya.

  Aktivitas ronda dalam menjaga pos jaga yang ketiga adalah makan-makan. Untuk bisa melek (terjaga) dan tidak masuk angin menjadi salah satu alternatif yakni dengan makan-makan. Makan juga termasuk kegiatan untuk merukunkan warga. 

Senin, 25 Mei 2020

Kalimah Maaf Yang Mewarnai Idul Fitri






    Hari Raya Idul Fitri pastilah diwarnai dan dimeriahkan dengan ucapan maaf. Semua orang akan mengucapkan permintaan dan pemberian maaf. Baik usia yang belia sampai usia lanjut. Suasana seperti ini akan disayangkan apabila hanya sekedar ucapan saja, namun hal tersebut lebih baik daripada yang tidak mengucapkan. 

   Nabi Muhammad SAW bersabda : kullu bani aadamaa khottouun, wa khoirul khottoiina attaibuun. Artinya : setiap anak turun Nabi Adam (manusia) mempunyai kesalahan, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat. Proses taubat pada umumnya yakni dengan permintaan dan pemberian maaf. Bila kita mempunyai kesalahan kepada Allah SWT proses taubat kita dengan mengucapkan istighfar. Begitu pula dengan sesama manusia bila kita punya salah wajibnya meminta maaf. 

   Realita di masyarakat yang diperebutkan mayoritas adalah berebut benar, bukan saling mengalah ataupun mengaku dirinya bersalah. Muncullah pertanyaan lebih berat mana antara meminta maaf dengan memberi maaf ? Dari pertanyaan tersebut pastilah berbeda jawaban dan pemahaman dalam menyikapi dua hal tersebut. Bila posisi kita sebagai pelaku pemberi maaf biasanya rata-rata dari kita tidak sepenuhnya dalam memaafkan kecuali ada satu dua orang yang mempunyai sikap rendah hati dan husnudzon. 

   Sedang bila kita diposisi orang yang bersalah biasanya bagi yang lebih mementingkan egonya tidak mau meminta maaf kecuali bila ia memang benar benar sadar akan kesalahannya. Tidak ada manusia yang sempurna, maka marilah saling memaafkan. 

Minggu, 24 Mei 2020

DAHSYATNYA MINAL AAIDIIN WAL FAAIZIIN







  Saat Hari Raya Idul Fitri yang dikumandangkan maupun didengungkan adalah kalimah Minal Aaidiin Wal Faaiziin bila tertulis bahasa arab sebagai berikut : 


  Yang artinya adalah semoga dijadikan daripada orang yang kembali suci dan beruntung. 

  Kalimah tersebut merupakan suatu doa. Dalam bahasa arab bila salah penulisan akan berbeda makna, apalagi berbeda pengucapan atau pembacaannya dari segi makhrojnya. 

  Tidak sedikit di masyarakat yang membaca atau menulisnya seperti ini minal aidzin wal faidzin atau minal aidin wal faijin. Dalam bahasa arab bila penulisan tanda panjang maka hurufnya bisa ditulis dua kali. Salah satu kelemahan dalam penulisan latin saat translite dari bahasa arab yakni ada beberapa huruf hijaiyah yang sulit ditranslite kedalam tulisan latin. Mungkin bisa tetapi bagi yang membaca harus diberi tuntunan untuk membacanya. 

  Kalimah Minaal 'aaidiin wal faaiziin tidak hanya sekedar tulisan tapi juga doa. Doa yang mempunyai pengharapan kepada Allah agar termasuk golongan orang yang kembali dan beruntung. Makna al 'aaidiin adalah kembali, yang dimaksud kembali disini adalah kembali suci, bersih seperti bayi yang baru lahir. 

 Sedangkan al faaiziin bermakna beruntung. Adapun yang dimaksud beruntung disini adalah beruntung sudah ditaqdirkan oleh Allah menjumpai hari raya Idul Fitri. Keuntungan seperti ini wajib disyukuri oleh umat Islam. 

  Di masyarakat pada umumnya setelah kalimah minal 'aaidiin wal faaiziin dilanjutkan dengan mohon maaf lahir dan batin. Perlu dimengerti bahwa permintaan maaf tersebut bukanlah arti dari kalimah sebelumnya. Jadi mari kita pahami bahwa kalimah minal 'aaidiin wal faaiziin tidak satu rangkaian dengan mohon maaf lahir dan batin melainkan kalimah sendiri-sendiri. 

  Tidak hanya sekedar bacaan dan ucapan tetapi alangkah indahnya juga diikuti kemantapan hati saat mengucapkan minal 'aaidin wal faaiziin. Sebagai wujud syukur kepada Allah SWT dalam kewajiban berdoa. 

  Semoga sedikit keterangan ini dapat bermanfaat serta pembaca bisa lebih memahami dalam lafadz maupun makna daripada minal 'aaidin wal faaiziin. 




Jumat, 22 Mei 2020

KEPRIHATINAN SAAT BERPISAHNYA BULAN SUCI ROMADHON

   

  Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, begitulah pepatah yang sudah familiar di masyarakat. Tetapi tidak banyak orang yang memahami bahwa saat pertemuan datang mau akan memanfaatkannya dengan baik pertemuannya itu, bahkan hanya sekedar mengugurkan kewajiban saja. 

    Sampai bila sudah ditinggalkan tidak ada pengaruh yang membekas sedikitpun. 
Nabi Muhammad SAW sudah mengajarkan pada umat Islam agar mempunyai keinginan besar agar bisa masuk di bulan Romadhon karena sangat istimewa yang di dalamnya dilipatgandakannya pahala. Dari bulan Rojab Nabi Muhammad SAW mengajak untuk berdoa sebagai berikut Allahumma baariklanaa fii Rojaba wa Sya'banaa wa ballighnaa Romadhona, artinya : Ya Allah barokahi kami di bulan Rojab dan Sya'ban serta sampaikan kami di bulan Romadhon.

   Tidak sedikit umat Islam yang hanya melewatkan bulan suci Romadhon begitu saja. Secara logika dari 2 bulan sebelum Romadhon yakni bulan Rojab kita sudah berdoa sesuai dari hadits Nabi Muhammad di atas, tetapi kenyataannya bila masuk dalam bulan suci Romadhon hanya beberapa Muslim yang efektif untuk menghidupkan malam-malam Romadhon. Kenyataan seperti ini merupakan suatu keprihatinan psikis yang harus diluruskan serta dibangkitkan ghiroh atau semangat dalam beribadah. 

   Nabi Muhammad SAW bersabda : Ad diinu huwal aqlu laa diina liman laa aqla lahu, yang artinya agama adalah untuk orang berakal, tidak beragama bagi yang tidak berakal. Dalam kajian biologi termasuk tanda hidupnya manusia yakni dengan menggunakan akalnya atau bisa dikatakan berfikir. Dalam proses berfikir ini merujuk daripada dua dalil di atas sehingga untuk menjadi manusia yang lebih baik dan bertaqwa harusnya menggunakan akalnya dengan baik pula. 

    Keterkaitan antara akal dan pembahasan perpisahan dengan bulan suci Romadhon yakni banyaknya umat Islam yang sudah faham akan kewajiban dan keutamaan di bulan suci Romadhon tetapi masih enggan giat ibadah dengan maksimal. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa saat bulan Romadhon syetan iblis dipenjara dalam api Neraka serta ditutupnya pintu Neraka dan dibuka pintu-pintu Surga. Sehingga dibenak fikiran kita pastilah ada pertanyaan kenapa masih banyak yang tidak puasa dan malas melakukan ibadah ? Maka jawabannya adalah karena keterbiasaan malas ibadah sebelum Romadhon terlebih kurang maksimalnya niat. 

    Solusi untuk peristiwa-peristiwa tersebut di atas adalah yang pertama meningkatkan belajar agama, kedua memberi sugesti atau meyakinkan diri sendiri untuk bisa menjalankan ibadah. Yang ketiga menata niat dalam hati. Yang keempat berdoa kepada Allah agar selalu mendapat hidayah dan pertolonganNya dan yang terkhir memaksakan diri untuk menajalankan ibadah.




Rabu, 20 Mei 2020

PERJUANGAN MENGGAPAI KESUCIAN JIWA MELALUI ROMADHON






    Dalam satu tahun hijriyah Allah memilih satu bulan yang diberi keistimewaan daripada bulan lainnya. Dalam bulan ini ada lima (5) kegiatan yang rutin serta menjadi ciri khas bulan ini yang pada akhirnya masuk pada bulan selanjutnya mendapat gelar fitri atau suci.

     Bulan tersebut tidak lain adalah Bulan Suci Romadhon dengan bahasa jawanya yakni wulan poso. Dimana pada bulan ini seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa. Ibarat ulat yang akan menjadi kupu-kupu harus bertapa dahulu menjadi kepompong. Tanah liat agar mempunyai nilai jual yang tinggi maka agar menjadi patung yang bagus indah seharusnya tanah itu akan dipaksa dengan proses yang cukup lama serta berbagai alat yang dipakai sehingga jadilah patung. Begitu pula dengan umat Islam agar menjadi umat Islam yang bertaqwa maka Allah menjadikan bulan suci Romadhon sebagai kawah candra dimuka dalam pengemblengan umat Islam mencapai ketaqwaan kepada Allah SWT. 

   Adapun kegiatan rutin dalam proses ketaqwaan kepada Allah SWT yang pada akhirnya menjadikan umat Islam meraih fitri atau kesucian ada 5 hal. Yang pertama adalah Puasa, Kedua Sholat Malam, Ketiga Tadarus Al Quran, Keempat Shodaqoh dan yang Kelima Zakat. 

    Yang pertama yakni puasa merupakan proses yang wajib dilakukan umat Islam saat memasuki bulan suci Romadhon. Dengan puasa kita mempunyai daya keterpaksaan dalam mengendalikan hawa nafsu. Yang kedua adalah sholat malam dimana ibadah ini merupakan khas daripada bulan suci Romadhon yakni tidak lain sholat tarowih. Dalam Sholat Tarowih umat Islam dilatih untuk sabar melihat makna tarowih sendiri adalah santai. Beberapa orang dalam pelaksanaan sholat tarowih yang kurang paham tentang sholat tarowih maka gerakannya bisa terlalu cepat, bila sudah terlalu cepat bukan lagi tarowih dan takjil yang bermakna cepat-cepat. 

     Proses Allah menjadikan Taqwa bagi umat Islam dalam bulan suci Romadhon yang ketiga yakni dengan bertadarus Al Quran. Penting kita bisa memahami perbedaan antara antara membaca Al Quran dengan cara Tadarus, Tilawah, Qiroah, Tahfidz dan Khotaman. Adapun yang dimaksud Tadarus adalah membaca Al Quran dengan 2 orang satu membaca satunya menyimak bacaannya. Yang kedua Tilawah yaitu membaca dengan Tartil sesuai kaidah tajwid. Ketiga Qiroah yaitu membaca Al Quran dengan dilagu. Keempat Tahfidz yaitu membaca Al Quran untuk dihafal dan yang terakhir adalah khotaman rata-rata orang membaca dengan khataman ini sistemnya cepat tapi harus tartil dan jelas makrojnya 

    Tahapan yang keempat yaitu Shodaqoh. Meskipun shodaqoh di luar Romadhon bisa dan umum tetapi bila di dalam bulan suci Romadhon pahalanya dilipatgandakan. Banyak dalil dalil baik naqli (Al Quran Hadits) maupun Aqli (akal) yang menegaskan pentingnya dan manfaat shodaqoh. Bila secara Aqliyah shodaqoh dalam bulan suci Romadhon akan lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui kegiatan sosial, semisal bagi-bagi takjil, memberi hidangan buka bersama, memberi hidangan bagi yang bertadarus dan lain sebagainya. 

    Proses yang kelima untuk menjadi orang bertaqwa melalui latihan dibulan suci Romadhon yakni dengan menunaikan zakat di akhir bulan suci Romadhon. Dalam hadits Nabi Muhammad SAW disampaikan bahwa orang yang berpuasa di bulan suci Romadhon namun tidak menunaikan zakat, maka amalnya tergantung di antara langit dan bumi. Selain itu hikmah ditunaikannya zakat bagi yang berpuasa adalah membersihkan jiwanya dari kotoran-kotoran yang telah mengrogoti hatinya semisal iri dengki, dendam, hasud dan lain sebagainya. 

Selasa, 19 Mei 2020

Lailatul Qodar Sebagai Keistimewaan Umat Nabi Muhammad SAW




      Lailatul Qodar merupakan malam yang sangat istimewa dan berharga yang sudah diberikan kepada umat Islam. Di Al Quran Allah telah menegaskan pada Surat Al Qodar ayat ketiga yang artinya lailatul qodar adalah malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Suatu keberuntungan bagi umat Islam yang bisa mendapatkan atau menjumpai lailatul qodar ini. Serta menjadi angan - angan juga harapan mayoritas umat Islam dalam menggapai lailatul qodar ini. Satu hal yang menjadi alasan Allah memberikan keistimewaan ini pada umat Nabi Muhammad SAW yakni dengan diberikannya lailatul qodar. 

   Untuk mendapatkan atau menjumpai lailatul qodar ulama' zaman sekarang mempelajari dan mengambil ukuran daripada ulama salaf atau zaman dahulu yang sudah berusaha juga menjumpai lailatul qodar. Adapun usaha atau ikhtiyar yang dilakukan serta sudah berhasil oleh ulama salaf yakni dengan sholat tengah malam pada malam - malam ganjil di 10 terakhir pada bulan suci Romadhon. Sholat yang biasa dilakukan oleh Umat Islam pada malam-malam ganjil yakni sholat witir 11 rokaat, sholat tasbih dan sholat lailatul qodar yang diakhiri dengan dzikir- dzikir dan doa.

   Ciri-ciri malam lailatul qodar menurut para ulama adalah malam yang sunyi tidak seperti malam-malam biasanya, langit cerah dan tidak ada suara binatang-binatang. Selanjutnya untuk orang yang sudah menjumpai lailatul qodarpun ada tanda-tandanya seperti halnya bila ada umat Islam yang menjalankan ibadah dengan ikhlas tanpa mengharapkan apapun, maka tanda yang nampak adalah mempunyai sikap dan perilaku yang lebih baik daripada sebelumnya juga dalam ibadah yang semakin rajin dan istiqomah. 

   Setiap cita-cita atau target yang akan dicapai otomatis membutuhkan perjuangan dan pengobanan yang tidak begitu mudah. Dalam peribahasa Indonesia berakit-rakit kehulu berenang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Dalam Al Quran surat Al Insyiroh Allah menegaskan Maka, Sungguh bersama kesulitan itu ada kemudahan, Sungguh bersama kesulitan itu ada kemudahan. 

   Hikmah Allah meletakan Lailatul Qodar pada 10 hari terakhir di bulan suci Romadhon menjadi suatu tantangan bagi umat Islam. Dalam hadits Nabi Muhammad SAW telah masyhur bahwa bulan suci Romadhon dibagi menjadi 3 bagian, pada 10 hari pertama Allah menurunkan Rohmat, 10 hari kedua Allah menurunkan Ampunan dan 10 hari terakhir Allah membebaskan dari siksa api neraka. Fenomena di masyarakat bila sudah memasuki malam ke 21 maka jamaah sholat Tarowih akan maju atau berkurang. Dengan demikian akan nampak umat Islam yang benar-benar istiqomah dalam beribadah dan hanya menunaikan kewajiban saja. 

Minggu, 10 Mei 2020





1. Pengertian Sholat Dalam kitab Fiqih yakni Fatkhul Muin, Sholat mempunyai arti suatu perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Selain daripada sholat merupakan Rukun Islam yang kedua juga sebagai kewajiban Umat Islam.

2. Syarat Wajib Sholat
Adapun Syarat Wajib Sholat ada 3 macam yakni :
• Islam
Seluruh Umat Islam berkewajiban untuk menjalankan sholat tanpa terkecuali. Dan yang membedakan antara orang yang beragama Islam atau bukan maka bisa dilihat dari sholat, karena istilah sholat ini hanya ada pada agama Islam.
• Baligh
Pembelajaran sholat dalam agama Islam sudah diberi tuntunan mulai dari anak usia 10 tahun sudah disuruh sholat dan bila tidak menjalankan akan dipukul.
• Berakal Sehat
Ada satu rumusan dalam agama untuk menjalankan ibadah syarat mutlaknya selain Islam yakni berakal sehat atau tidak gila. Nabi Muhammad SAW bersabda Ad Diinu huwal aqlu laa diina liman laa aqla lahu yang artinya Agama itu untuk orang berakal tidak beragama bagi orang yang tidak berakal.

3. Syarat Syah Sholat
• Suci dari Hadats kecil dan besar, Suci dari najis, tempat dan pakaian
• Menghadap kiblat
• Mengetahui Waktu Sholat
• Menutupi aurot
• Mengetahui syarat dan rukun sholat

4. Rukun Sholat
[ ] Rukun Qolbiyah
Yang dimaksud rukun qolbiyah adalah rukun sholat yang berupa niat dibaca dalam hati saat takbirotul ihrom. Pengucapan sebelum takbir itu dinamakan lafadz niat bukan membaca niat. Pembacaan lafadz niat sebelum sholat mempunyai hukum sunah muakad (yang dianjurkan). Wajib hukumnya membaca niat dalam hati bila tidak dikerjakan atau lupa maka sholatnya tidak sah.

[ ] Rukun Qouliyah
Yang dimaksud rukun qouliyah adalah bacaan - bacaan dalam sholat yang wajib telinganya sendiri mendengarkannya dan bila tidak mendengar sholatnya tidak sah.
Ada 4 bacaan yang termasuk rukun qouliyah yakni :
1. Bacaan Takbirotul Ihrom
2. QS. Al Fatihah
3. Bacaan Tahiyat Akhir
4. Bacaan Salam pertama
[ ] Rukun Fi'liyah


Yang dimaksud rukun fi'liyah adalah rukun sholat yang berupa gerakan gerakan. Adapun gerakan-gerakan sholat mulai dari awal yakni takbir. Takbir sendiri ada 2 macam yaitu takbirotul ihrom (takbir di awal sholat) dan takbir intiqol (takbir perpindahan dari gerakan satu ke gerakan berikutnya ). Yang kedua yakni ruku', gerakan ini ada satu hal yang harus diperhatikan yakni punggung harus lurus membentuk sudut 90° serta tangan memegang lutut.
         Berikutnya I'tidal yaitu bangun dari ruku' selanjutnya sujud. Saat sujud ada bagian tubuh yang wajib terkena lantai yakni dahi, dua lutut, jari-jari kaki menghadap ke kiblat dan 2 telapak tangan. Kemudian duduk ada 2 macam yaitu duduk iftirosy (saat duduk diantara 2 sujud dan duduk tahiyat awal dengan posisi pantat tidak menyentuh tanah) dan duduk tawaruk (posisi pantat menyentuh tanah)
5. Sholat Dalam Kehidupan Sehari-hari
     Sholat merupakan suatu kewajiban umat Islam yang harus dikerjakan. Dalam Al Quran surat Adz Dzariyat ayat 56 yang artinya : Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Pengertian beribadah ini dalam kajian ulama ahli hakikat memberi makna pengabdian sehingga artinya lebih luas. Banyak diantara kita mungkin kadang kita sendiri pernah merasakan malasnya beribadah. Bila kita kerjakan secara sungguh-sungguh sebenarnya sholat tidaklah terlalu lama mungkin lebih lama kita bermain, bekerja, belajar atau tidur.
      Mari kita merenung sejenak, untuk menjalankan ibadah sholat ini sebagai motivasi kita adalah pemberian Allah kepada kita sudah banyak sekali mulai dari ni'mat melihat, berjalan, sehat juga umur dan perjuangan Nabi Muhammad SAW saat isro' mi'roj yang awal perintah sholat ada 50 waktu melalui perjuangan nabi Muhammad menjadi 5 waktu.

Sabtu, 09 Mei 2020

Al Quran Dalam Penerapan Kehidupan Sehari hari






1. Pengertian Al Quran

  Ulama' dalam mendefinisikan Al Quran ada beberapa khilafiyah / perbedaan. Mayoritas dari Masyayikh di pesantren yang mempunyai sanad dalam ilmu quran memberi pengertian bahwa Al Quran yaitu Wahyu / Firman dari Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril AS baik tersurat maupun tersirat.

2. Sejarah diturunkannya Al Quran

  Awal mula Al Quran diturunkan yakni pada saat Nabi Muhammad berdiam diri dalam Gua Hiro sambil merenung dan berfikir tentang keadaan masyarakat mekah dan sekitarnya. Pada saat itu masyarakat mekah dikenal dengan masyarakat jahiliyah (bodoh). Dalam renungannya tiba - tiba masuklah seberkas cahaya masuk ke dalam Gua dengan berwujudlah malaikat Jibril. Dalam kitab tafsir Al Muroghi dijelaskan tentang dialog Malaikat jibril dengan Nabi Muhammad SAW.
   Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad : Iqro' Yaa Muhammad (baca wahai Muhammad) Nabi Muhammad menjawab : Maa ana bi qoriin ( saya tidak bisa membaca) pertanyaan diulangi yang sama dan dengan jawaban yang sama pula sampai yang ketiga kalinya Malaikat Jibril bertanya pada Nabi Muhammad SAW dengan memegang tangan Nabi Muhammad seraya berkata iqro bismirobbikalladzi kholaq, kholaqol insaana min alaq, iqro warobbukal akrom, alladzi allamaa bil qolam, allamal insaana maa lam ya'lam dan Nabi Muhammad SAW menirukannya.

3. Nama - nama Al Quran

A. Al Huda
  Al Quran dinamakan Al Huda yang mempunyai arti pemberi petunjuk. Sehingga siapapun yang membaca dan mempelajari Al Quran akan mendapatkan petunjuk.

B. Asy Syifa
  Al Quran dinamakan Asy Syifa yang mempunyai arti penyembuh / obat. Sehingga siapapun yang membaca dan mempelajari Al Quran akan mendapatkan obat baik sakit lahiriyah maupun batiniyah.

C. Al Furqon
  Al Quran dinamakan Al Furqon yang mempunyai arti pembeda. Sehingga siapapun yang membaca dan mempelajari Al Quran bisa membedakan antara yang haq dan batil.

D. An Nur
  Al Quran dinamakan An Nur yang mempunyai arti cahaya. Sehingga siapapun yang membaca dan mempelajari Al Quran akan mendapatkan cahaya penerang.

E. Al Kitab
  Al Quran dinamakan Al Huda yang mempunyai arti tulisan. Sehingga siapapun yang membaca dan mempelajari Al Quran akan dapat mempelajarinya.

4. Inti pokok Al Quran

   Setiap sesuatu perkara atau peristiwa atau pembahasan dari materi yang dicari oleh semua orang adalah intinya. Al Quran yang terdiri 30 Juz, 114 surat dan 6.666 ayat mempunyai inti yang terletak di surat Al Fatihah sebagai pembuka. Dari surat Al Fatihah yang terdiri dari 7 ayat itu mempunyai inti di ayat pertamanya yakni bismillahirrohmaanirrohim. Pada ayat pertama mempunyai inti lagi pada huruf awalnya ayat yakni huruf ba'. Maka timbullah pertanyaan kenapa huruf ba' menjadi inti dari itu semua, karena huruf ba' ini menjadi awal huruf yang pertama diucapkan oleh manusia yakni saat didalam kandungan.
     Dalam kandungan ibu pada usia 120 hari Allah meniupkan rohnya melalui malaikat jibril dan terjadilah dialog antara roh calon bayi dengan Allah dan kisah ini diabadikan dalam Al Quran surat Al A'rof ayat 172 yang artinya Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.

5. Pengamalan Al Quran Dalam Kehidupan Sehari-Hari

 Adapun cara mempelajari dan mengamalkan dalam kehidupan sehari hari yaitu :
a. Belajar membaca Al Quran dengan tartil
b. Memahami makna yang terkandung melalui guru yang sudah lebih memahami
c. Mengamalkan sedikit sedikit apa yang telah dipahami dan dipelajari dari kitab suci Al Quran
d. Membaca Al Quran setiap hari

Rabu, 06 Mei 2020

Pendidikan Romadhon Sebagai Perbaikan Akhlaq





  Bulan Suci Romadhon merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah sehingga umat Islam sendiri sangat mengagungkannya. Romadhon sendiri mempunyai makna panas dengan hikmahnya semoga bagi yang menjalankan ibadah puasa dilebur dosanya oleh Allah sesuai hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya : Barangsiapa berpuasa Romadhon dengan iman dan ikhlas maka akan diampuni dosanya yang terdahulu. Bulan Romadhon mempunyai beberapa nama yakni : Syahrul Ibadah, Syahrus Shiyam dan Syahrut Tarbiyah.

Bulan Romadhon disebut dengan Syahrul Ibadah yang mempunyai makna Bulan Ibadah, dikarenakan pada bulan ini Allah melipatgandakan pahala daripada orang berpuasa. Kegiatan atau aktivitas apapun yang bernilai positif maka diberi pahala seperti orang yang menjalankan ibadah. Ibadah Sunnah diberi pahala seperti ibadah Wajib, begitu pula ibadah wajib akan dilipatgandakan pahalanya.

Bulan Romadhon sebagai Syahrus Shiyam dimana umat Islam diwajibkan berpuasa didalamnya. Hal yang wajib memang harusnya dikerjakan dengan bagaimanapun alasannya, sehingga dalam berpuasa perlu yang namanya latihan atau belajar. Bila masih anak anak maka puasa yang dikerjakan adalah semampunya karena didalam agama tidak ada paksaan serta menjadi syarat wajib puasa adalah mampu.

Bulan Romadhon dikenal dengan Syahrut Tarbiyah yakni bulan pendidikan. Dengan berpuasa umat Islam dididik menjadi insan yang jujur, disiplin, tahu diri dan bertanggung jawab. Ibadah puasa mendidik menjadi orang jujur karena hanya satu satunya ibadah yang tidak dilihat oleh orang meskipun kita tahu bahwa orang itu sahur dan berbuka tetapi kita tidak tahu kalau orang tersebut pernah membatalkan puasanya atau tidak. Berbeda dengan ibadah sholat, zakat dan haji yang dari awal pelaksanaan sampai selesai bisa diamati oleh orang lain. Dengan berpuasa paling tidak manusia bisa menahan nafsunya untuk bertindak maksiat. Meskipun syetan dan iblis sudah dikrangkeng dalam penjara neraka namun bila manusia tersebut tidak bisa menahan nafsunya, maka ibadah puasanya akan sia-sia.

Ibadah puasa juga mendidik lebih displin baik dalam disiplin waktu, disiplin ibadah maupun disiplin makan dan tidur. Serta dalam berpuasa manusia supaya dapat memahami akan haqiqot dirinya sebagai manusia ciptaan Allah. Yang terakhir dalam pendidikan puasa manusia diharapkan mempunyai karakter bertanggung jawab atas pekerjaan yang sedang dijalaninya.

Pramuka SMP N 1 Wagir Tanggap Wabah Covid 19 Berbagi Ratusan Masker Gratis




Dewan Kerja Penggalang (DKG) Pramuka SMP N 1 Wagir bersama Polsek Wagir dan Koramil Wagir membagikan Masker gratis kepada masyarakat. Kegiatan pembagian masker kepada warga dilakukan di jalan raya depan Polsek Wagir , Rabu (06/5).
Bapak Budi Utomo,SP (Kepala SMP N 1 Wagir) mengatakan untuk membagikan masker di jalan raya Hari ini hanya di depan Polsek, jumlahnya tidak terlalu banyak. Semoga bisa bermanfaat dan membantu menyukseskan program pemerintah dalam tanggap covid 19 ini dengan pemakaian masker,"



Aiptu Wendata (polsek) dalam keterangan  dia berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya masker ditengah pandemi Covid-19 sehingga masyarakat terhindar dari virus yang saat ini melanda dunia. Ia mengatakan pembagian ini ditujukan kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker, terutama pengemudi angkutan umum, pedagang, dan masyarakat yang tidak mengenakan masker.
Anjuran untuk mengenakan masker bagi masyarakat saat berkegiatan di luar rumah masih belum sepenuhnya disadari. Beberapa warga masih ditemukan keluar rumah tanpa masker dengan berbagai alasan. Mulai dari tidak tahu hingga tidak mampu.




Kak Akbar Wicaksono (Pembina Pramuka SMP N 1 Wagir) Dalam aksi sosial kali ini kami menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah dalam usaha mencegah penyebaran Covid 19 dengan kesadaran memakai masker baik di rumah maupun ketika keluar rumah, dan ini adalah termasuk salah satu usaha kami dalam memberikan kegiatan sosial kepada masyarakat.




Untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) yang sedang terjadi di Indonesia khususnya di kecamatan Wagir. Semoga dengan diadakan kegiatan ini peran Pramuka di masyarakat bisa lebih dikenal dan mengamalkan ilmunya dalam bergiat sosial di masyarakat.







Minggu, 03 Mei 2020

Rohmat Allah di 10 hari pertama bulan Romadhon

Pada awal bulan suci Romadhon semua umat Islam pasti sudah memahami bahwa di 10 hari pertama Allah menurunkan Rohmatnya. Sehingga pasti rata-rata di awal Romadhon di Musholla maupun Masjid Jama'ah Sholat Tarowih penuh ini membuktikan kasih sayang Allah mengingatkan kepada semua umat Islam. 

   Agar mendapat Rohmat dari Allah maka kita pun harus belajar dari 2 Asmaul Husna yakni Arrohman dan Arrohim yang mempunyai makna kasih sayang. Kasih sayang Allah tidak hanya untuk umat Islam saja tapi diperuntukkan seluruh manusia di muka bumi ini. Oleh karena itu kita dalam beribadah seyogyanya lebih rajin lagi. 

   Nabi Muhammad dalam sabdanya Tidak beriman salah seorang diantara kalian sehingga mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri. Tidak hanya di hadis tersebut, dalam hadis lain juga diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi”. Kemudian mereka menjawab, “Wahai Rasulullah, semua kami pengasih”.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kembali, “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia” (H.R. Ath Thabrani).

Kasih sayang memiliki makna yang tidak terbatas. Memiliki rasa kasih sayang kepada makhluk lain merupakan fitrah yang dimiliki manusia. Maka, tentu kita harus menempatkan rasa kasih sayang ini sesuai kodratnya, tidak melewati batas-batas hukum Islam.

Manusia diciptakan Allah di dunia semata-mata hanya untuk beribadah kepada-Nya. Untuk beribadah kepada Allah, tentu kita harus menjalankan hal-hal yang diperintahkan dan menjauhi larangan Allah. Maka, tentu kita harus paham untuk selalu menjadikan prinsip ini sebagai pegangan hidup kita, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara

            Senin, 31 Juli 2023 Guru Pendidikan Agama Islam mengikuti Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara di aula SMP Darul Faqih In...