Sebagai insan yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa pastilah tak terlepas dari suatu masalah. Apa yang dimaksud dengan masalah? Masalah bila dilihat dari kacamata bahasa arab berarti pertanyaan (mas alatun). Pertanyaan atau mas alah memang seharusnya dijawab melalui langkah-langkah penyelesaian.
Bagi orang yang sedang dalam masalah ada beberapa langkah agar tetap tegar dalam menyikapi suatu masalah, yakni sebagai berikut :
1. Sabar
2. Ibadah
3. Instrospeksi Diri
4. Sugesti diri
5. Prasangka yang baik
Yang pertama adalah sabar. Sesuai dengan yang telah termaktub dalam Al Quran, Allah menegaskan mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat. Sabar pada urutan pertama kemudian diiringi dengan sholat. Ayat yang lain jangan susah Allah bersama kita. Kemudian Allah juga menyampaikan bahwa Allah bersama dengan orang - orang yang sabar.
Melalui dalil-dalil tersebut sangat jelas perilaku sabar sangatlah diperlukan dalam menjawab atau menyelesaikan masalah. Memang tidak mudah untuk sabar. Namun kita harus tetap berusaha untuk menjaga emosi dan fikiran kita. Tidak karena masalah belum selesai, kita jatuh sakit. Naudzubillah.
Yang kedua, yakni ibadah. Ibadah adalah cara kedua yang juga dikerjakan bersamaan dengan sabar dalam menyikapi suatu masalah. Tidak hanya sabar, kita harus ingat bahwa masalah itu adalah makhluk ciptaan Allah. Melalui masalah kita harusnya lebih dekat kepada Allah tidak bertambah jauh kepada Allah. Namun bila sudah selesai satu masalah kita pun tetap beribadah untuk mensyukuri masalah yang sudah terselesaikan. Sehingga tidak hanya ada masalah kita giat beribadah.
Yang ketiga adalah Instrospeksi diri. Kita perlu menanyakan pada diri kita atas kekurangan dan kelemahan. Hal ini biasa disebut dengan evaluasi. Diri kita sering peka terhadap kekurangan orang lain, namun sedikit yang peka atas kekurangan diri kita sendiri. Apalagi saat Allah menguji kita dengan dinampakkan kesalahan orang lain. Dapatkah mendoakan agar mendapat hidayah atau bahkan larut dalam masalah tersebut.
Yang keempat adalah sugesti diri. Yaqinkan pada diri anda bahwa Allah tidak akan memberi masalah kepada salah seorang hambah, kecuali Allah memberikan kekuatan hamba tersebut dalam menyelesaikan. Orang lain mungkin bisa menasehati dan mengingatkan tetapi dikembalikan pada diri pribadi. Ibarat orang sakit, siapapun yang menjenguk serta memberi nasehat dalam kesembuhan akan bermanfaat bila si sakit punya semangat sembuh.
Kelima yakni prasangka yang baik. Prasangka baik kepada Allah maupun pada sesama manusia. Kepada Allah kita yaqin dengan masalah kita lebih ingat kepada Allah. Sedangkan kepada sesama manusia kita menganggap dan mendoakan orang itu menjadi baik. Karena ketika orang lain melihat kesalahan atau kejelekkan kita kemudian tidak sengaja untuk menyampaikan pada orang lain, maka saat itu kita diuji tentang prasangka kita. Baikkah atau buruk atas tanggapan orang tersebut.
Demikian semoga bermanfaat. Marilah kita menyikapi suatu masalah dengan tetap ingat kepada Allah serta menjalankan dari salah satu resep di atas. Terima kasih dan mohon maaf.
Malang, 23 Maret 2022
Edisi Muhasabah diri.