Selasa, 22 Maret 2022

Jangan Bersedih Allah Bersama Kita

 


Sebagai insan yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa pastilah tak terlepas dari suatu masalah.  Apa yang dimaksud dengan masalah?  Masalah bila dilihat dari kacamata bahasa arab berarti pertanyaan (mas alatun). Pertanyaan atau mas alah memang seharusnya dijawab melalui langkah-langkah penyelesaian.  


Bagi orang yang sedang dalam masalah ada beberapa langkah agar tetap tegar dalam menyikapi suatu masalah,  yakni sebagai berikut : 

1. Sabar

2. Ibadah

3. Instrospeksi Diri 

4. Sugesti diri

5. Prasangka yang baik


Yang pertama adalah sabar. Sesuai dengan yang telah termaktub dalam Al Quran, Allah menegaskan mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat.  Sabar pada urutan pertama kemudian diiringi dengan sholat.  Ayat yang lain jangan susah Allah bersama kita.  Kemudian Allah juga menyampaikan bahwa Allah bersama dengan orang - orang yang sabar. 


Melalui dalil-dalil tersebut sangat jelas perilaku sabar sangatlah diperlukan dalam menjawab atau menyelesaikan masalah. Memang tidak mudah untuk sabar.  Namun kita harus tetap berusaha  untuk menjaga emosi dan fikiran kita. Tidak karena masalah belum selesai, kita jatuh sakit. Naudzubillah.  


Yang kedua, yakni ibadah.  Ibadah adalah cara kedua yang juga dikerjakan bersamaan dengan sabar dalam menyikapi suatu masalah. Tidak hanya sabar, kita harus ingat bahwa masalah itu adalah makhluk ciptaan Allah.  Melalui masalah kita harusnya lebih dekat kepada Allah tidak bertambah jauh kepada Allah.  Namun bila sudah selesai satu masalah kita pun tetap beribadah untuk mensyukuri masalah yang sudah terselesaikan.  Sehingga tidak hanya ada masalah kita giat beribadah.  


Yang ketiga adalah Instrospeksi diri. Kita perlu menanyakan pada diri kita atas kekurangan dan kelemahan.  Hal ini biasa disebut dengan evaluasi.  Diri kita sering peka terhadap kekurangan orang lain,  namun sedikit yang peka atas kekurangan diri kita sendiri.  Apalagi saat Allah menguji kita dengan dinampakkan kesalahan orang lain. Dapatkah mendoakan agar mendapat hidayah atau bahkan larut dalam masalah tersebut.  


Yang keempat adalah sugesti diri.  Yaqinkan pada diri anda bahwa Allah tidak akan memberi masalah kepada salah seorang hambah,  kecuali Allah memberikan kekuatan hamba tersebut dalam menyelesaikan.  Orang lain mungkin bisa menasehati dan mengingatkan tetapi dikembalikan pada diri pribadi.  Ibarat orang sakit,  siapapun yang menjenguk serta memberi nasehat dalam kesembuhan akan bermanfaat bila si sakit punya semangat sembuh.  


Kelima yakni prasangka yang baik. Prasangka baik kepada Allah maupun pada sesama manusia. Kepada Allah kita yaqin dengan masalah kita lebih ingat kepada Allah.  Sedangkan kepada sesama manusia kita menganggap dan mendoakan orang itu menjadi baik.  Karena ketika orang lain melihat kesalahan atau kejelekkan kita kemudian tidak sengaja untuk menyampaikan pada orang lain,  maka saat itu kita diuji tentang prasangka kita. Baikkah atau buruk atas tanggapan orang tersebut.  


Demikian semoga bermanfaat.  Marilah kita menyikapi suatu masalah dengan tetap ingat kepada Allah serta menjalankan dari salah satu resep di atas.  Terima kasih dan mohon maaf.  


Malang,  23 Maret 2022 

Edisi Muhasabah diri. 


Selasa, 15 Maret 2022

Belajar Bijaksana

 


Waktu yang tepat untuk membahas ilmu adalah saat santai dengan ditemani secangkir kopi dan sajian-sajian ringan.  Kemudian penulis memulai percakapan dengan salah seorang guru juga tim bekerja di SMPN 1 Wagir. Tema yang akan dibahas yakni tentang menjadi pribadi yang bijak di masa kini. 


Tema ini sesuai dengan pendalaman nama dari penulis sendiri.  Akbar Wicaksono yang berarti Besar Kebijaksanaanya.  Banyak di masyarakat yang sering berselisih argumen sampai adanya pertengkaran hanya karena ingin benar sendiri.  Dan tidak mau mengalah atau melihat sisi kebenaran dari orang lain.  


Oleh karena itu, bijak sana.  Bijak itu di sana (orang lain) bukan bijak di sini (diri sendiri). Bila kita masih mengangap kita yang segalanya maka disebut bijak sini,  seharusnya kita lihat orang lain dari sisi kebaikan hingga muncul bijak sana.  


Memang manusia tak terlepas dari kesalahan.  Sengaja atau tidak sengaja pasti pernah melakukan kesalahan.  Juga kita dihadapkan dengan satu masalah sesuai diskusi kami menyepakati harusnya ada yang mengalah.  Orang yang bijak mau mengalah dan tidak merasa benar sendiri.  


Tahapan yang utama dalam mencapai bijaksana adalah kita mulai mengendalikan ego kita. Ego tidak sama dengan nafsu.  Ego cenderung kepada pengakuan diri sendiri.  Bangga atas dirinya yang berlebihan.  Tidak ada yang benar kecuali dirinya.  


Bagaimana langkah awal untuk mencapai bijak sana?  Yakni dengan berusaha selalu ingat pada Allah. Berusaha mengalah.  Mengembalikan segala masalah kepada Allah.  Tidak ada yang dapat menyelesaikan masalah dan mengubah karakter seseorang kecuali hanyalah Allah.  


Marilah tetap semangat bersyukur bersabar berbaik sangka pada Allah.  Selanjutnya paling utama berusaha mendoakan yang terbaik untuk sahabat bahkan guru kita sekalipun untuk mendapat pentunjuk dan pertolongan dari Allah SWT. Aamiin. 


Malang,  15 Maret 2022

Minggu, 06 Maret 2022

Semangat Untuk Menjaga Hikmah Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW

 



Saat ini telah memasuki bulan Sya’ban. Namun hal yang terpenting adalah jangan sampai kegiatan atau aktivitas bulan Rojab hanya berlalu begitu saja. Lebih-lebih pada momen peringatan Isro’ Mi;roj Nabi Muhammad SAW yang diperingati kemarin pada tanggal 27 Rojab.

Mungkin sebagian besar umat Islam dapat memperingati Isro’ Mi’roj. Namun tidak banyak yang dapat mengambil hikmah yang kemudian diwujudkan dengan melaksanakan sholat dengan sepenuh hati sesuai  tuntunan. Tuntunan dan ajaran yang telah disampaikan oleh para guru di lembaga pendidikan seperti Sekolah, TPQ dan Madrasah Diniyah maupun Pondok Pesantren.

Hikmah daripada Isro’ Mi’roj yang harus tetap dikenang dan berusaha untuk melaksanakannya adalah sholat. Iya, sholat lima waktu sehari semalam. Sholat wajib tersebut diantaranya sholat subuh, sholat dzuhur, sholat Ashar, Sholat Maghrib dan Sholat Isya’.

Sholat dalam referensi kitab fiqih Fathul Muin dijelaskan bahwa gerakan ucapan yang diawali dengan takbirotul ihrom dan diakhiri dengan salam. Sholat tidak hanya sebagai rukun Islam kedua saja, tetapi dalam Al Qur’an surat Adzariyat Allah menciptakan jin dan manusia mempunyai satu tujuan yakni beribadah (sholat).

Sholat lima waktu tidak membutuhkan waktu berjam – jam, lebih banyak waktu kita untuk selain sholat. Dalam gerakan sholatpun tidak ada yang sifatnya memaksa, semua gerakan sholat santai dan menyehatkan. Sholat merupakan satu bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT Sang Pencipta Segala-galanya. Dan sholat yang nantinya ditanya pertama kali saat manusia di padang mahsyar pada proses penghitungan amal.

Begitu pentingnya sholat, bagaimanapun keadaan kita tetap dianjurkan untuk sholat. Dalam ilmu fiqih mengatakan saat sholat tidak mampu berdiri, maka harus duduk. Saat duduk tidak mampu, maka harus berbaring. Ketika berbaring saja tidak mampu maka harus memakai isyarat. Saat sakit bila tidak diperkenankan untuk tersentuh air maka memakai debu disebut tayamum. Kemudian bila tidak mungkin dengan wudhu dan tayamum, maka sholatlah hormat waktu.

Marilah kita memperbaiki sholat. Sholat yang hanya sekedar mengerjakan, maka sekarang belajarlah untuk mengetahui ilmu tentang sholat. Ilmu sholat yang meliputi syarat wajib, syarat sah, rukun sholat, hal yang memabatalkan sholat dan lain sebagainya.

Semoga sedikit tulisan ini dapat bermanfaat. Khususnya kepada penulis dan pada pembaca sekalian. Aamiin yaa robbal alamiin.

 

Malang, 7 Maret 2022 M

              4 Sya’ban 1433 H  

      


Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara

            Senin, 31 Juli 2023 Guru Pendidikan Agama Islam mengikuti Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara di aula SMP Darul Faqih In...