Sabtu, 31 Oktober 2020

Barokah Sinergitas Dalam Peringatan Hari Santri 2020

 



   Sebuah kegiatan apabila dikerjakan sendiri berbeda dengan bekerja sama dengan orang lain. Begitu pula dalam kegiatan peringatan Hari Santri Nasional pada tahun ini Penyuluh Agama Islam kecamatan Pakisaji bersinergi dengan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Kepanjen. Adapun kegiatan yang dikemas adalah Festival sholawat Al Banjari antar kecamatan . 


    Dalam persiapan yang lumayan singkat dengan tekad yang kuat kegiatan pun dapat berjalan dengan lancar. Meskipun masih ada kekurangan merupakan hal yang wajar. Karena sudah terlaksana saja sudah baik. Festival ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 31 Oktober 2020 bertempat di Pondok Pesantren PPAI Al Karomah Curungrejo Kepanjen. 


  Kebersamaan dalam suatu kegiatan adalah hal yang sangat diharapkan oleh semua orang. Kesalahan dan tidak imbangnya tenaga yang dimiliki setiap orang pastilah ada. Langkah yang sangat kita perhatikan adalah berhati - hati dan berusaha menjadi penyemangat dalam setiap kegiatan apapun. Kemudian ada hal yang tak boleh tertinggal adalah memaklumi memahami persoalan hambatan yang ditemui pastilah berbeda. Oleh karena itu kita senantiasa waspada agar hasil yang dicapai bisa memuaskan. 

Jumat, 30 Oktober 2020

Pejuang keberkahan

 



Seorang pejuang harus melewati berbagai tantangan dan ujian. Berkah adalah menjadi satu tujuan yang membuat para pejuang semangat. 

Kamis, 29 Oktober 2020

Barokah Maulid Nabi Muhammad SAW

 

    Bulan Robiul awal merupakan bulan yang dinantikan umat Islam. Dalam bulan ini dilahirkan seorang manusia yang tidak sama seperti manusia lainnya. Beliau adalah Sayidina Muhammadin SAW Nabi dan Rosul terakhir. Meskipun beliau dilahirkan pada urutan terakhir diantara Nabi dan Rosul lainnya tetapi beliaulah yang ditunjuk oleh Allah menjadi pemimpin dari para Nabi dan Rosul. Beliaupun yang akan masuk surga pertama kali kelak di hari akherat. 


    Setiap daerah, wilayah mulai dari tingkat  kampung sampai nasional bahkan penjuru dunia akan merayakan hari kelahiran beliau. Hal ini disebabkan alasan yang paling mudah untuk diterima adalah Nabi Muhammad dahulu akan meninggal dunia memanggil kita dengan umati, umati yang artinya umatku, umatku. Selain itu hanya beliaulah yang dapat memberi syafaat kelak di hari kiamat. Nabi dan Rosul selain Nabi Muhammad doanya sudah diberikan kepada umatnya untuk menyelamatkan dari Azab Allah. 


  Adapun sebagian kecil yang enggan merayakan kelahiran Nabi Muhammad karena mereka berangapan nabi sendiri tidak melaksanakan dan kurangnya pemahaman ilmu agamanya. Padahal Nabi Muhammad setiap hari senin berpuasa untuk merayakan hari lahirnya. Dalam merayakan banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan dengan catatan masih mengikuti syariat dan sopan santun. Bila membaca sholawat diperbolehkan asalkan tidak sambil berjoget karena akan mengurangi etika kepada Rosulullah. 


   Saat pembacaan sholawat Nabi hanya satu niat yang harus kita ingat yakni mengharap syafaat beliau. Berdoa pun bila disertai nama Nabi Muhammad dan dengan syafaat beliau in sya Allah akan diijabahi doa kita. Begitu mulianya Nabi Muhammad sampai nama beliau berdampingan dengan lafadz Allah. Sejarah mengatakan ketika Nabi Adam meminta ampunan kepada Allah setelah diturunkan dari surga. Sampai beratus - ratus tahun belum juga diampuni. Hingga Nabi Adam ingat bahwa di atas pintu surga  ada nama seseorang yang berdampingan dengan lafadz Allah. Namanya itu tak lain adalah Nabi Muhmmad. Seketika langsung beliau berdoa Ya Allah dengan hak Nabi Muhammad ampunilah dosaku. Kemudian Allah mengampuni dosa Nabi Adam saat itu juga. 


  Semoga atas berkah bulan Maulid masa pandemi segera berakhir. Dengan barokah sholawat kepada Nabi Muhammad disertai mengikuti sunah - sunahnya kita kelak diakui sebagai umatnya. Semoga bermanfaat dan barokah.  Aamiiin yaa robbal alamiin. 


Malang, 29 Oktober 2020

Rabu, 28 Oktober 2020

Bersatu Dan Bangkit Wahai Pemuda



     Pada tahun ini ada yang berbeda dalam peringatan sumpah pemuda. Selain saat  ini masa pandemi covid 19 juga tanggal 28 Oktober masuk dalam bulan peringatan kelahiran Nabi Muhammad. Sebelum masa pandemi peringatan sejarah apapun pasti dengan upacara. Namun saat ini yang bisa dilakukan dengan online. Bisa dengan upacara tetapi tidak banyak orang dan tetap mematuhi protokol kesehatan. 


    Sebagaimana dalam pepatah arab mengatakan hari ini adalah pemuda esok menjadi pemimpin. Sehingga berangkat dari sinilah pemuda harus mempunyai segudang semangat. Di tangan pemuda harapan bangsa. Dan di tangan pemudalah organisasi berjalan baik atau buruk. Tetapi semua ini tak lepas dari bimbingan para pendahulu. 


   Sesuai tema sumpah pemuda tahun ini adalah bersatu dan bangkit. Suatu permasalahan dalam organisasi apabila dihadapi sendiri -sendiri tak akan selesai. Dengan jalan musyawarah menyatukan pendapat masalah akan terselesaikan. Karena di dalam musyawarah sudah terangkum dua hal yakni bersatu dan bangkit. Dalam musyawarah akan nampak suatu persatuan. Melalui musyawarah kita akan bangkit dari permasalahan yang dihadapi. 


Malang, 28 Oktober 2020


Selasa, 27 Oktober 2020

Perhatikan Komunitas Yang Sedang Ditekuni

 



  Salah satu obat hati yang sering dinyanyikan oleh orang jawa adalah berkumpullah dengan orang sholeh. Sebagaimana bila kita berkumpul dengan orang yang menjual minyak wangi kita akan ikut wangi. Dan bisa diibaratkan lagi bila kita ingin menjadi penulis maka berkumpullah dengan penulis. 


   Memang yang menjadi syarat utama segala perbuatan adalah niat. Tetapi bila  hanya niat tidak ada tindak lanjut hanyalah dapat pahala niat, bila niatnya baik. Namun bila niatnya jelek akan maksiat juga dapat dosa meskipun belum melakukan. Oleh karena itu sebelum melangkah pada pekerjaan yang akan kita lakukan paling tidak mempunyai referensi atau bahannya. Semisal bila kita sudah berniat menjadi guru maka berikutnya kita harus mempunyai perkumpulan guru supaya wawasan dan kinerja kita bisa lebih baik lagi. Karena dengan mengikuti satu perkumpulan pastilah ada interaksi melalui perkumpulan yang telah terbentuk. 


    Sebagaimana seorang penulis, bila ingin  menulis otomatis kita pasang niat terlebih dahulu. Kemudian kita masuk dalam perkumpulan para penulis agar tulisan kita bisa dibaca dan mendapat motivasi dari yang lebih berpengalaman. Apalagi di akhir zaman untuk membuat grup di media sosial sangatlah mudah, tetapi yang lebih sulit adalah mengisinya. Tak jarang orang semangat di awal mulai mengikuti seminar, workshop sampai terbentuk grup. Namun bila sudah menjad grup untuk merawatnya lebih sulit. 


    Ada yang mempunyai satu pedoman tetap jalani kebaikan meskipun orang lain tak menghiraukan. Hal ini ibaratkan matahari yang setiap hari menyinari bumi ini tapi banyak orang yang melupakan kebaikannya. Membuat dan merawat sebenarnya sama - sama sulit, tetapi yang lebih sulit adalah merawatnya. Ibarat orang yang berbondong - bondong membangun tempat ibadah, namun jika sudah selesai  tak banyak yang mau mengisinya. Begitupun dalam grup media sosial hanyalah orang - orang yang aktiflah akan tetap eksis. 


Banyak sekali hikmah apabila kita mau merenung sejenak tentang dampak positif dalam berkumpul dalam satu komunitas atau perkumpulan. Yang pertama persudaraan kita bertambah. Yang kedua kita dapat motivasi dari orang lain melalui karya yang dishare di grup. Dan yang ketiga kita bisa lebih bijak dalam bermedia sosial dalam grup. 



Malang, 27 Oktober 2020

Senin, 26 Oktober 2020

Antisipasi Dengan Semangat Anda

 

   

 Menjaga semangat dalam kehidupan sehari - hari sangatlah penting. Saat orang itu tidak bersemangat otomatis hasil pekerjaannya tak memuaskan atau kurang maksimal. Ada orang yang turun semangatnya karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Ada pula yang turun semangat karena pengaruh orang lain sehingga hati kita bimbang. 


Selain menjaga semangat ada yang juga  penting yakni menjaga memperhatikan perbuatan kita disaat menurunnya semangat. Mungkin ada yang menyebut dengan pelampiasan apa yang akan kita kerjakan. Ada yang saat berturunnya semangat yang ia kerjakan makan, bermain game, bersih-bersih bahkan ada yang hanya bertiduran. Kita harus tetap menjaga meskipun disaat melemahnya semangat untuk melakukan rutinitas kebaikan jangan sampai melakukan hal yang berbahaya semisal narkoba, perjudian dan maksiat sebagainya. 


Adapun yang menyebabkan turunnya semangat dalam beraktivitas ada lima macam. 5 macam ini dikenal dengan istilah bakmi, yakni Bosan, Aras - arasan(enggan melakukan sesuatu), Kesel, Males dan Isinan. Bila kita terkena dari salah satu lima tersebut otomatis semangat kita akan turun. Hanya ada satu solusi untuk 5 penyakit tersebut. Solusi tersebut adalah memaksakan diri untuk bangkit serta ingat pada niat yang sudah dipersiapkan dari awal. 


Kemudian kedua perilaku antara kondisi naik turunnya semangat harus sama-sama dijaga. Tidak hanya saat semangat, hati gembira tetapi saat melemahnya semangat kita harus ingat pada yang menciptakan kita sehingga tumbuh optimis dalam hati kita. 


Semoga sedikit tulisan tentang menjaga naik turunnya semangat dapat bermanfaat. Semua orang pasti pernah merasakan hal - hal tersebut diatas tinggal bagaimana cara kita dalam menyikapinya. Terima kasih dan mohon maaf atas segala perhatiannya. 



Malang, 26 Oktober 2020


Minggu, 25 Oktober 2020

Ngaji dan Ngopi Adalah Kultur Kami Sebagai Santri



   Sejak tahun 2015 bapak Presiden Joko widodo telah meresmikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Melalui sejarah yang sangat panjang dalam kemerdekaan Republik Indonesia dengan melibatkan santri yang sangat berperan penting di dalamnya. Santri sangatlah dinantikan kehadirannya di masyarakat sebagai penerus ulama. Tahun berganti tahun hingga sekarang tahun 2020 merupakan peringatan hari santri yang ke 6. 


   Pada peringatan Hari Santri Nasional yang ke 6 santri PPAI Nurul Hikmah mengadakan satu kegiatan yang sangat menarik. Bila di tempat - tempat pendidikan agama lainnya memperingati hari santri dengan upacara, webinar dan lain sebagainya. Tetapi di Pondok Pesantren PPAI Nurul Hikmah mengadakan workshop pembuatan kopi. Adapun yang menjadi pemikiran awal daripada kegiatan ini adalah hubungan antara santri dan ngopi sangatlah erat. Sehingga tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah ngaji dan ngopi adalah kultur kami. 


   Workshop ini merupakan acara perdana bagi santri PPAI Nurul Hikmah yang dirangkai dengan peringatan hari santri. Adapun peserta yang mengikuti sebanyak 20 orang terdiri 12 santri dan 8 anggota karang taruna RW 03. Sebelum kegiatan panitia sudah meminta izin pada ketua RT dan RW di lingkungan sekitar pondok. Bapak Hartono selaku Ketua RW 03 beliau berpesan kegiatan ini silahkan boleh dilaksanakan tetapi tetap saling menjaga kesehatannya melalui mentaati protokol kesehatan. Panitia pun mengikuti instruksi dari Bapak Ketua RW 03 dengan melaksanakan protokol kesehatan sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan covid 19. 


   Hari minggu tanggal 25 Oktober 2020 tepat pukul 09.00 acara akan segera dimulai. Satu persatu peserta baik dari santri dan anggota karang taruna RW 03 mulai mengisi daftar hadir. Sebelum dimulai panitia mengajak untuk gladi bersih menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hari Santri. Aldi Bayu selaku MC mulai memulai acara dengan mengucapkan salam peserta dan tamu undangan. Pembukaan menempati acara awal dengan bersama - sama membaca surat Al Fatihah. Dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Hari Santri. Selanjutnya pembacaan ayat-ayat suci Al Quran yang disampaikan oleh Ust Mahmud dengan nada khas beliau. Berikutnya yakni acara sambutan-sambutan. 



   Sambutan yang pertama disampaikan oleh ketua panitia dalam hal ini adalah saudara Udin Sanjaya. Udin Sanjaya selaku ketua panitia bercerita bahwa dirinya sering membuatkan kopi teman - temannya. Meskipun setelah kopi itu jadi ada saja yang bergumam rasanya pahit dan lain - lain. Tetapi dengan sabar ia terima karena menurutnya yang terpenting kebersamaan. Dalam kebersamaan saat minum kopi diantara teman-temannya ada yang menyapu halaman, menyuci piring, membersihkan kotoran di kamar mandi dan kegiatan bersih - bersih lainnya. Menutup sambutan selaku ketua panitia beliau menyampaikan bahwa ngaji itu menuntut ilmu sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Sedangkan ngopi adalah hubungan dengan sesama manusia. 



   Sambutan yang kedua sekaligus membuka acara disampaikan oleh Pengasuh Pondok PPAI Nurul Hikmah yakni Bapak KH Muhammad Hanif. Menurut beliau bahwa kopi adalah minuman para sufi dengan istilah kata kopi dari khofi yang artinya takut kepada Allah. Zaman dahulu para sufi yaitu orang - orang ahli tasawuf meminum kopi dengan satu tujuan supaya saat mujahadah tidak mengantuk. Sehingga tema kegiatan ini sudah sesuai Ngaji Ngopi adalah kultur kami (santri). Dengan mengikuti kegiatan ini kita bisa mengerti filosofi membuat kopi yang baik. Dan bisa memberi semangat ngaji agar tidak tambah loyo karena ngantuk dan lelah. 


   Gus Hanif sapaan akrab beliau juga menjelaskan bahwa peringatan Hari Santri Nasional santri adalah pelopor daripada aktor - aktor pahlawan bangsa.  Kita ambilkan contoh peristiwa sejarah yang membunuh jenderal Malaby adalah seorang santri. Kemudian yang merobek bendera merah putih biru juga santri dan masih banyak lainnya. Dengan memperingati hakikatnya kita mengingat tentang perjuangan santri pada negara ini. Oleh karena itu santri menjadi pelopor daripada suatu perjuangan. Akhirnya Gus hanif mengakhiri sambutannya dengan membaca basmalah sebagai dimulainya kegiatan workshop pembuatan kopi. 


 Setelah rangkaian pembukaan dilaksanakan sampailah pada acara inti yakni materi tentang kopi. Materi ini dipandu langsung oleh Tim dengan dipimpin oleh mbak kris. Mbak kris mulai memaparkan sejarah kopi, macam - macamnya, cara meracik sampai menuangkannnya. Para peserta dengan antusias mengikuti kegiatan ini sampai dengan akhir. Setelah demonstrasi penyeduhan kopi peserta dipersilahkan istirahat sholat dan makan. Kemudian menjadi giat akhir yang seru dinantikan yakni game atau outbond. Ada 3 game yang dimainkan yang pertama estafet biji kopi, yang kedua tebak rasa kopi dan ketiga cerdas cermat. 



   Tujuan daripada kegiatan ini, menurut Ning kholidah adalah sebagai bentuk refreshing santri. Karena refreshing tidak harus kegiatan di luar seperti rekreasi baik ke pantai atau ke gunung. Yang terpenting refreshing itu menyenangkan sehingga santri tidak hanya mengaji tetapi sekali waktu mengikuti outbond atau game. Harapan berikutnya menurut beliau dengan adanya worskhop pembuatan kopi ini kedepannya santri bisa membuat kopi lebih baik lagi sehingga ilmunya bermanfaat. Semoga kegiatan ini membawa kemaslahatan kebaikan dunia akhirat. Aamiin. 




Kebonagung, 25 Oktober 2020

Sabtu, 24 Oktober 2020

Berdoa Menjadi Salah Satu Kebutuhan Bukan Hanya Keperluan Sementara

 

   Berdoa dan mendoakan merupakan satu aktivitas yang semestinya kita lakukan. Sebagai makhluk sosial bila ada orang lain yang mempunyai hajat baik suka maupun duka wajib kita bantu dengan salah satunya mendoakan. Doa yang tulus dan ikhlas juga sabar akan dikabulkan. Sebagaimana yang diperintahkan Allah yang artinya berdoalah padaKu pasti akan Aku kabulkan. 


   Dalam tradisi jawa ada satu ritual dalam mendoakan orang lain yang sudah meninggal dunia. Tradisi yang sudah menjadi hukum dalam masyarakat jawa. Tradisi ini biasa dikemas dengan membacakan kalimat-kalimat toyibah dan surat yasin, bahkan juga dengan membaca Al Quran 30 juz. Saat mendoakan orang yang sudah meninggal dunia paling tidak kita bisa mengambil beberapa pelajaran serta hikmahnya. 


   Adapun hikmah yang pertama adalah menumbuhkan sikap sosial kita tanggap tidaknya di lingkungan masyarakat. Kita seyogyanya bisa membaca kondisi lingkungan apabila ada salah satu dari warga yang meninggal dunia. Kita berusaha mengambil peran, setidaknya hadir saat proses awal sampai pemakaman. Bila belum bisa mengikuti dari awal, ya semampu kita apa yang bisa kita bantu. 


   Hikmah yang kedua yakni  mengingatkan kita pada kematian. Dikarenakan setiap makhluk yang bernyawa pastilah mati. Dengan menghadiri dan mendoakan orang yang sudah meninggal dunia kita dapat mendoakan diri kita agar di akhir hayat khusnul khotimah. Doa tidak hanya untuk kebutuhan saat hidup di dunia, tetapi orang yang telah meninggal dunia  yang dibutuhkan adalah doa. 


   Oleh karena doa yang sangat dibutuhkan kita setelah melaksanakan ibadah dianjurkan untuk mendoakan mereka yang sudah meninggal dunia. Tentang efek maupun akibat yang akan kita terima bila mau mendoakan orang lain khususnya yang sudah meninggal dunia pastilah dapat dirasakan secara tidak langsung. Hal ini bisa kita laksanakan dengan memantapkan meyaqinkan hati kita kepada Allah SWT. 


Malang, 24 Oktober 2020


Jumat, 23 Oktober 2020

Santri Yang Sehat Negara Akan Kuat

 


   Peringatan hari santri tanggal 22 Oktober 2020 tahun ini cukup berkesan. Kita ingat yang meresmikan tanggal 22 Oktober menjadi hari santri adalah Bapak Presiden Joko Widodo. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada masa pandemi seperti ini pemerintah membuat tema peringatan hari santri yakni santri sehat Indonesia kuat. 


   Menjadi renungan bagi kita, apa keterkaitan negara kuat dengan santri sehat ? Kembali pada masa perjuangan menuju kemerdekaan. Kaum santrilah yang banyak berperan disana. Sehingga  Negara Indonesia dapat merdeka merupakan salah satu buah perjuangan para santri dalam ikhtiyar dan doanya. Bila bukan santri pastilah akan mengandalkan usaha saja. Andaikan berdoa, tetapi yang lebih diutamakan adalah orang-orang yang sedang belajar agama yakni santri. 


   Untuk Negara Indonesia kuat santri haruslah sehat dahulu agar menjadi contoh bagi masyarakat yang bukan santri. Selain itu satrilah yang mempunyai dasar atau landasan tentang kesehatan. Contoh ibadah yang salah satu syarat sahnya adalah harus suci dari hadats, najis baik badan, pakaian dan tempatnya. Kesucian menempati hal yang sangat urgent. Melalui bersesuci umat Islam diajarkan untuk menjaga kebersihannya. Karena kebersihan sangat terkait dengan kesehatan. Bila kita sehat ibadah pun bisa nyaman dan khusu'. 


   Sebagai umat Islam bila bisa menjaga sholat 5 waktu dapat dipastikan juga bisa menjaga kesehatannya. Hal ini disebabkan sebelum sholat pastilah diwajibkan untuk berwudhu, namun apabila masih suci hukumnya menjadi sunah. Santri yang sehat berangkat dari menjaga pola hidup. Selain usaha lahiriyah yang dilakukan, santri lebih banyak menata niat dalam mengabdikan dirinya kepada sang kyai. Hidup sengsara dalam bahasa pesantren dikenal dengan tirakat menjadi proses untuk menuju keberhasilan dunia akhirat. 


   Santri yang sehat dan menjaga kesehatannya akan menjadi tauladan bagi orang lain. Bila hal ini dilakukan akan menjadi kuat Negara ini. Sehingga bersyukur bagi yang ditaqdirkan menjadi santri yang mendapat keberkahan kesehatannya. Melalui santri-santri di Indonesia yang sehat, maka Negara ini akan kuat. 


Selamat Hari Santri 2020 

Santri Sehat Indonesia Kuat

23 Oktober 2020

Dari Santri PPAI NURUL HIKMAH

Kebonagung Pakisaji Malang 

Kamis, 22 Oktober 2020

Filosofi Santri Dari Sang Kyai

 



  Santri dalam makna umum adalah seorang yang sedang menambah ilmu agamanya dengan mengabdikan diri kepada sang kyai. Rata - rata yang disebut santri adalah yang berada di Lembaga pendidikan Islam seperti Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah dan Taman Pendidikan Al Quran. Ada juga santri ini yang berguru pada kyai yang tidak di lembaga pendidikan seperti mengikuti kajian khusus ataupun pengajian umum di masjid atau musholla. 


  Untuk memberi makna kalimah santri beberapa penjelasan dari para kyai mempunyai penafsiran yang berbeda-beda. Penafsiran pertama, menurut Almaghfurlah KH Mahmud Zubaidi perintis kampus Unira Malang. Menurut beliau kalimah santri mempunyai tiga makna, yakni pertama sanatriyo artinya adalah pejuang. Yang dimaksud pejuang disini adalah orang yang memperjuangkan agama Islam. Seorang pejuang haruslah kuat dalam segala kondisi dan situasi yang dihadapinya. 


  Makna santri yang kedua adalah sentris yakni orang yang berpegang teguh pada Al Quran dan Hadits. Dari pengertian inilah sebenarnya setiap umat Islam adalah santri. Karena dalam proses belajar Al Quran Hadits haruslah mempunyai guru. Disebabkan ilmu yang kita pelajari supaya tersambung dengan Nabi Muhammad SAW. Merupakan satu keprihatinan apabila ada orang Islam yang belum bisa membaca Al Quran. 


  Makna ketiga dari santri adalah Sentris yakni pusat agama. Yang dimaksud pusat agama disini adalah menjadi rujukan atau solusi dari permasalahan masyarakat muslim. Dengan bermodalkan belajar ilmu agama yang ada di pesantren serta mematuhi apa perintah kyai, in sya Allah santri itu akan mendapat ilmu yang bermanfaat dan barokah. 


Sedikit renungan makna kalimah santri tersebut dari pemikiran Almaghfurlah KH Mahmud Zubaidi. Maka menurut beliau beruntunglah apabila kita ditaqdirkan oleh Allah menjadi santri di Pondok Pesantren. Setiap hari setiap malam para santri didoakan oleh pengasuhnya tanpa rasa lelah dan letih tetap semangat dalam menirakati para santrinya. 



Pakisaji, 22 Oktober 2020 

Santri PPAI Nurul Hikmah Pakisaji 

Selasa, 20 Oktober 2020

Inginnya Apa

 



Setiap manusia yang tercipta di muka bumi ini pastilah suatu saat ada rasa ingin. Entah ingin makan, minum dan ingin mengerjakan sesuatu yang diinginkan. Akan ada kepuasan pribadi apabila kita telah melakukan apa yang telah kita inginkan. Namun bila gagal atau tidak terpenuhi keinginan itu, maka akan kecewa. 


Kita pastilah ingat saat masih usia anak - anak bila menginginkan sesuatu hal dan tidak terlaksana maka yang dilakukan adalah menangis. Memang manusiawi bila dalam hati menginginkan sesuatu. Tetapi memang seyogyanya kita tidak terlalu menuruti keinginan itu. Bila positif  maka segerakan namun saat keinginan itu bersifat negatif, maka kita belajar untuk bersabar sampai kita tidak jadi melakukannya. 


Di antara makhluk yang diciptakan Allah, hanya manusia dengan dibekali nafsu dan akal juga hati. Sehingga keinginan itu bisa dikendalikan ditahan melalui hati dan fikiran kita. Dan dalam menuju kedewasaan kita harus bisa belajar menahan apa saja yang kita inginkan.


Malang, 20 Oktober 2020

Senin, 19 Oktober 2020

Perhatikan Keputusan Yang Anda Buat

 

    Saat ini apa yang sedang kita kerjakan adalah hasil daripada keputusan yang telah kita buat. Dalam membuat keputusan seorang manusia sering kali dipengaruhi oleh 4 hal, yakni fikiran, nafsu, hati nurani dan orang lain. Sehingga kita harus bisa lebih berhati-hati dalam bertindak agar lebih bijak. 


    Pengaruh yang pertama adalah fikiran kita. Karena fikiran menentukan yang pertama dan utama. Bila seseorang sudah lama dalam berfikir otomatis ia akan lama dalam mengambil keputusan. Sampai orang lain menganggap ia tidak tegas, lemot dan sebagainya. Agar fikiran bisa mengambil keputusan yang cepat dan cerdas, maka satu-satunya cara melatih berfikir cerdas dan cepat juga. 


    Yang kedua keputusan dapat dipengaruhi oleh nafsu. Ada yang mengibaratkan nafsu seperti anak-anak. Ia memiliki sifat ingin ini dan ingin itu, manja dan malas melakukan sesuatu. Dalam hal agama kejelekan kemaksiatan seseorang pada hakikatnya dipengaruhi oleh nafsunya sendiri, meskipun terkadang ada syaitan yang mempengaruhi. Untuk menanggulangi sifat nafsu yang seperti ini, maka dianjurkan untuk didoakan setelah sholat  nafsu yang ada di dalam diri kita. Dengan barokah doa yang kita panjatkan nafsu akan dikendalikan dengan sendirinya. 


    Selanjutnya ketiga adalah hati nurani yang dapat mempengaruhi keputusan yang kita buat. Pada masa pandemi seperti ini langkah yang paling tepat adalah mengikuti hati nurani. Jangan sampai hati nurani kita merasa ragu-ragu dalam mengambil keputusan.  Bila terjadi ragu-ragu dalam hati, segeralah untuk meyakinkan diri karena saat itu kita sedang dipengaruhi syaitan. 


    Yang terakhir pengaruh orang lain dalam mengambil keputusan. Saat kita sedang berfikir mengambil keputusan, datanglah orang lain yang sedang menghasud kita. Pada hakikatnya boleh bermusyawarah dan diskusi pada yang lebih tua atau ahli. Tetapi kita harus bisa membedakan antara saran yang akan berdampak pada kemaslahatan kita dan orang lain pada umumnya tidak hanya pribadi dan oknum tertentu. 


Malang, 19 Oktober 2020 

Sabtu, 17 Oktober 2020

Bersyukur Itu Juga Bersabar

 


    Saat menerima ni'mat maupun musibah yang diberikan Allah sikap kita seyogyanya ada dua yakni bersyukur dan bersabar. Dua sikap ini idealnya harus bersamaan baik itu menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Kebanyakan dari kita baru bisa salah satu yakni apabila senang bersyukur dan apabila susah kita bersabar. Padahal yang diharapkan adalah bersamaan. Bila dapat suatu kesenangan kita bersyukur dan bersabar. Begitupula hal yang tidak menyenangkan kita juga berusaha bersabar dan bersyukur. 


   Adapun yang diharapkan daripada mendapat hal yang menyenangkan itu bersyukur dan bersabar adalah bersyukur atas apa yang diberikan Allah sehingga kita senang menerimanya. Kemudian bersabar saat menerima hal yang menyenangkan jangan sampai muncul dari hati suatu sikap kesombongan. Beberapa orang pasti pernah mengalami saat senang lupa bahwa dirinya pernah sengsara sampai meremehkan orang lain. Oleh karena itu kita wajib bersabar atas pemberian yang membuat hati kita senang. 


   Berikutnya saat menerima musibah dan ujian juga sama kita wajib bersabar dan bersyukur. Tentulah ada yang bertanya, kenapa kita mendapat musibah perlu bersyukur ? Iya, kita perlu bersyukur karena Allah masih menyayangi kita. Banyak orang yang diangkat derajatnya oleh Allah sebab mereka diberi ujian, musibah masih bersyukur. Bersyukur ketika menerima ni'mat itu semua orang bisa, tetapi bersyukur atas musibah yang sedang diterimanya itu tidak banyak orang yang dapat memilikinya. 


   Kalimat syukur dan sabar sepertinya mudah kita ucapkan. Tetapi dalam pengamalan dalam kehidupan sehari-hari tidaklah mudah. Terkadang orang yang sudah dibantu orang lain sering lupa untuk berterima kasih. Kemudian orang yang ditimpa musibah tidak bersabar namun keluh kesah yang dialaminya. Dalam kitab suci Al Quran ditegaskan bahwa memang orang bersyukur itu hanyalah sedikit saja dan Allah bersama orang-orang yang sabar. Bila kita memang ingin bersama Allah, maka marilah berusaha bisa bersabar dan bersyukur dalam kondisi suka maupun duka. Tidak ada manusia yang sempurna pastilah mempunyai kekurangan, semoga kita semua dijadikan manusia yang pandai bersyukur dan bersabar. Aaamiin. 



Malang, 18 Oktober 2020


Indahnya Bila Menulis Menjadi Hobi

 



    Suatu perbuatan yang dilakukan dengan senang hati inilah yang disebut hobi. Tentu setiap orang mempunyai hobi atau kesenangan yang berbeda-beda. Bila ia sudah menyenangi dalam satu bidang kemudian ia mengerjakan yang lainnya terkadang akan merasa berat hati. Hal ini dikarenakan ia belum merasa senang pada apa yang sedang ia kerjakan. Sangat sulit akan berhasil apabila ia sedang mengerjakan apa yang belum ia senangi, sedangkan pekerjaan itu sudah menjadi kewajibannya. 


    Seperti halnya menulis, memang semua orang apabila dilatih secara berkelanjutan akan bisa menulis. Sejak tingkat SD kita sudah diajari menulis. Tetapi bila menulis ini belum terbiasa dan menjadi beban akan sulit menjalankannya. Banyak orang hanya melihat hasil tidak pada proses. Padahal di dalam proses ada banyak pelajaran yang dapat diambil. Salah satu hikmahnya adalah mereka berusaha menulis sebagai kesenangannya. Bila menulis itu sebagai beban dalam fikiran kita tentunya tak akan bisa maksimal hasilnya. 


    Menulis secara tidak langsung kita sedang membuat peninggalan berupa karya yang telah kita buat. Bila kita menulis, maka kita meninggalkan jejak digital yang suatu saat nanti orang lain akan membacanya. Merupakan satu keuntungan bila menulis bisa kita jadikan satu hobi tersendiri. Karena aktivitas menulis bisa digandengkan dengan pekerjaan lainnya. Kita contohkan saja orang yang hobi bermain musik bila digandeng dengan menulis, otomatis ia akan mau tidak mau  harus menulis kegiatan musiknya baik suka maupun duka. Begitu pula untuk penyuluh sebagai sarana dakwah tidak hanya dapat menyampaikan secara langsung, namun bila bisa menjadikan menulis sebagai hobinya maka apa yang disampaikannya dapat terekam dan bisa dibaca oleh orang lain serta menjadi ilmu bermanfaat juga barokah. 


     Memang setiap orang memiliki hobi yang berbeda. Namun pekerjaan menulis setiap orang pastilah sudah pernah mempelajarinya. Tinggal bagaimana menjadikannya sebagai satu hal yang kita senangi. Dengan menyenanginya in sya Allah apapun yang kita lihat, kita dengar dalam perjalanan hidup kita dapat menjadi bahan tulisan. Semoga sedikit tulisan ini dapat bermanfaat untuk penulis dan pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan singkat ini. Marilah kita yang sudah memiliki hobi selain menulis bisa menambahnya sebagai bekal kelak generasi masa depan dapat mempelajari pengalaman kita melalui tulisan yang telah kita buat. 



Malang, 17 Oktober 2020

Penulis : 

1. Anggota GGM Nusantara Unira

2. Mahasiswa Pasca sarjana Unira

3. Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji

4. Guru P. Agama Islam SMPN 1 Wagir

5. Pembina Pramuka SMPN 1 Wagir

6. Kepala Madin Nurul Hikmah Pakisaji


Kamis, 15 Oktober 2020

Tumbuhkan Sikap Sosial Dengan Kerja Bakti

 


   Pagi jumat yang cerah setelah semalam diguyur rintik-rintik hujan. Kegiatan kerja bakti di depan kantor desa Jatisari bersama masyarakat akan segera dimulai. Satu persatu orang berdatangan dengan membawa alat galinya masing-masing. Memang ada undangan untuk kegiatan ini, tidak semua warga mendapatkannya. Sebagai bentuk bakti masyarakat kepada pemerintah desa dengan penggalian lubang saluran air. 


   Berbeda dengan desa-desa yang lainnya saat ada program bantuan sosial tunai, di desa ini masyarakat yang mendapat kuota bantuan diminta untuk memberikan sumbangsihnya. Bentuk sumbangsih itu berupa ikut serta penggalian saluran air. Ada yang mengatakan kerja bakti seperti ini dengan istilah gerakan yakni gerakan bersama-sama menggali lubang saluran air. Ada beberapa sisi positif dari kerja bakti yakni yang pertama meningkatkan sifat dan sikap sosial kemasyarakat. Dengan ikut kerja bakti akan berinteraksi dengan orang lain. Ada pula yang datang hanya diam, tidak mengerjakan apapun karena yang dituju hanya satu uang. 


   Yang kedua dapat mengeluarkan penyakit. Melalui kerja bakti keringat kita akan keluar. Seperti pada masa saat ini yang dijaga ada kesehatan. Bila keringat jarang dikeluarkan maka penyakitlah yang akan datang. Seperti yang tertulis diatas kegiatan ini dikatakan juga gerakan, sehingga harus bergerak. Dengan bergerak menggali lubang tubuh kita akan berkeringat dan mengeluarkan penyakit. 


   Yang ketiga menghindari rasa sombong. Selain daripada dekat dengan masyarakat dan bentuk olahraga, maka kerja bakti dapat menghindari dari sifat sombong. Terkadang orang tidak mau ikut kegiatan sosial seperti kerja bakti, karena ia merasa lebih daripada orang lain. Dengan ikut kerja bakti maka tidak akan kelihatan orang yang mempunyai harta lebih dan kurang. Sebab ia harus mebyesuaikan dengan pakaian yang dikenakannya. Tidak mungkin orang kaya yang ikut kerja bakti mengenakan pakaian bagus. 


   Semoga sedikit cerita tentang hikmah kerja bakti dapat membawa manfaat. Dikarenakan setiap manusia tak lepas dari orang lain yang pastinya kita akan membutuhkan suatu saat. Sehingga kegiatan sosial seperti kerja bakti memang seyogyanya dapat diperhatikan dan dilaksanakan dengan ikhlas bakti tanpa adanya kecemburuan sosial. Semua orang akan melakukan sesuai kemampuannya dan orang lain wajib untuk memahami dan memaklumi. 


Malang, 16 Oktober 2020

Keberkahan Dalam Pendataan Tempat Ibadah

 


   Salah satu tugas dari penyuluh adalah mendata tempat ibadah. Hari ini Kamis 15 Oktober 2020 berkeliling di Desa Kebon agung tepatnya dua dusun yakni Sonotengah dan Karangsono. Dalam perjalanan yang dilakukan penulis ada beberapa hal yang dapat diambil pelajarannya. 


  Yang pertama lebih dekatnya penyuluh dengan masyarakat. Dengan terjun di lapangan langsung, penyuluh dapat komunikasi dengan masyarakat tempat binaannya. Yang kedua dapat memvalidkan data yang ada. Meskipun dahulu sudah ada terkadang antara dokumen dan fakta yang ada tidak sama, sehingga dengan turunnya penyuluh di lapangan dapat memastikan  validasi data. 

   Yang ketiga meraih keberkahan dalam silaturahmi dan menjalankan tugas. Melalui tugas pendataan inilah penyuluh dapat silaturahmi kepada masyarakat. Tugas yang telah dijalankan akan menimbulkan keberkahan dalam tanggung jawab yang diembannya. 


   Inilah cerita perjalanan singkat dalam mendata tempat ibadah sebagai penyuluh agama. Penyuluh sebagai penyambung informasi serta garda terdepan bagi Kantor Kementerian Agama memang seyogyanya mempunyai ketelatenan kesabaran dalam menjalankan tugasnya. Apapun yang dikerjakan akan ada hikmah dalam setiap pekerjaannya. Semoga membawa barokah dunia akhirat dan amanahnya. 


Pakisaji, 15 Oktober 2020

Penyuluh Agama Islam Pakisaji 

Kordinator Desa Kebonagung

Akbar Wicaksono


Selasa, 13 Oktober 2020

Jelajah Penyuluh Pakisaji Di Mbah Sindu Wongso Permanu Pakisaji Malang

 

   Salah satu tugas dari Penyuluh Agama Islam yakni mendata situs bersejarah. Tepat hari kamis siang yang lalu Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji menjelajah Desa Permanu menuju Situs Mbah Sindu Wongso. Orang orang mengatakan disitu situs reco banteng hanya saja sampai saat ini tdk ditemukan arca banteng. Kemudian yang dimaksud Mbah sindu wongso adalah makam yg ditemukan sebagai makam babat alas desa permanu.Dahulu zaman belanda, ada pemberitahuan dari pemerintah belanda bahwa tiap desa akan diberikan bantuan dengan syarat desa tersebut memiliki makam/punden orang yg babat alas, waktu itu warga ya nyari nyari, setelah melalui ritual (entah puasa, atau melekan, atau yg lain) muncullah makam mbah sindu wongso itu, dan sampai sekarang pohon pohon disekitarnya tdk ada yg berani menebang, jd di dekat papan nama terlihat pohonnya rimbut sangat sampai singup


     Di makam ini tidak pernah sepi dari peziarah, menurut warga sekitar jam 12 atau jam 2 pun ada saja orang yang datang ke makam ini, ada yang berdoa atau melakukan hal yg lain. Lebih lebih menjelang bulan suro, aroma dupa, menyan bunga bunga dari makam ini menyengat sekali karena banyaknya dupa menyan bunga bunga dan lainnya.



   Dan memang benar dilihat dari jelajah situs, di sekitar makam banyak digantungi tebu atau padi atau yg lain, dan hal itu diyakini sebagai wasilah dan kepercayaan agar para peziarah agar tanamannya berhasil, hasil panennya melimpah, pekerjaannya lancar

   Dari penelusuran Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji yang dikordinir oleh Bapak Marsidi sebagai Penyuluh Fungsional dan Bapak Syaiful Bakri sebagai Penyuluh Non Fungsional, dapat disimpulkan bahwa selain menjadi tugas penyuluh dengan mendatangi situs bersejarah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Kegiatan berkunjung ke situs bersejarah juga mendekatkan kepada lingkungan sekitar dan juga mendekatkan masyarakat kepada penyuluh. Semoga bermanfaat. 


Pakisaji, 08 Oktober 2020

Tim Penyuluh Agama Islam Kec. Pakisaji

1. Drs. Syaiful Mustofa selaku Kepala KUA

2. Marsidi,M.Pd  selaku Penyuluh Fungsional

3. Syaiful Bakri selaku Kordinator PAH

4. Rahayu Nuril Insyiroh selaku Sekretaris PAH

5. Ummu Zakiyah selaku bendahara PAH

6. Akbar Wicaksono selaku operator PAH

7. Munayaroh selaku anggota PAH

8. Umbar Nur Cholis selaku anggota PAH

9. Yayang Alfi NR selaku anggota PAH

10. Minhazul Qowim selaku anggota PAH

Penyuluh Agama Islam Pakisaji Bersama Kasi Bimas Kemenag Meninjau Sanggar Topeng Malangan

 



   Penyuluh Agama Islam Kabupaten Malang bersama Kasi Bimas Abah Irfan mengunjungi situs kebudayaan di Kecamatan Pakisaji pada tanggal  8 Oktober 2020. Selanjutnya merupakan awal narasi dari perjalanan menimba ilmu di sanggar topeng malangan. Kita tahu bahwa Kabupaten Malang berada di daerah dataran tinggi yang sudah pasti memiliki hawa yang sejuk. Selain itu, ternyata kekayaan etnis dan budaya yang dimilikinya berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satu di antaranya yang sangat terkenal adalah tari topeng malang / malangan (di luar daerah Malang lebih terkenal dengan penyebutan tari topeng wayang panji). Gaya kesenian ini merupakan wujud pertemuan dari tiga budaya, yakni budaya Jawa Tengahan, budaya Madura, dan budaya Tengger.


   Salah satu Sanggar Wayang Topeng yang ada di Malang adalah Sanggar Asmoro Bangun yang berada di Dukuh Kedungmonggo, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Sanggar Asmoro Bangun ini diampu oleh Tri Handoyo. Tri Handoyo merupakan keturunan langsung (generasi kelima) dari Maestro Topeng Karimun (Mbah Mun) yang telah meninggal pada tahun 2010. Menurut Tri, dalam perkembangannya, seni pertunjukan berproperti topeng itu tidak seluruhnya melakonkan cerita Panji, namun juga memainkan lakon dan cerita-cerita lainnya yang berasal dari wiracarita Mahabarata dan Ramayana.


  Tari andalan dari Sanggar Asmoro Bangun, adalah Tari Topeng Malang. Tari ini disajikan dengan diawali ritual memanjatkan doa untuk memohon kelancaran jalannya pertunjukan. Setelah itu sambil diiringi lantunan gamelan, empat orang penari keluar secara berurutan masuk ke panggung / arena pertunjukan. Gerakan gagah tiga orang penari pria, begitu rampak berpadu dengan satu orang penari putri, menyajikan pertunjukan yang menarik. Alunan musik gamelan laras pelog, menambah nuansa tarian menjadi semakin indah. Para penari dan penabuh gamelan seakan mengajak para penonton menuju sebuah masa di mana cerita di tari yang disajikan ini berada.


    Menjadi penjaga tradisi, penjaga budaya, merupakan tugas yang sangat berat. Idealisme harus tetap selalu dijaga, di antara banyaknya kebutuhan hidup yang selalu menuntut untuk dipenuhi. Menurut Tri Handoyo, sekarang tidak banyak lagi orang yang cukup mampu melakukan hal yang dilakukan oleh para tokoh kesenian pada zaman dulu kala, di mana uang bukanlah tujuan utamanya. Tri Handoyo menceritakan, ketika para pendahulunya berkesenian, tidak memikirkan untung atau rugi, bahkan modal pribadi pun tak dipikir lagi untuk dikeluarkan saat menggelar pertunjukan dengan segala biaya yang pasti muncul dan membuat kondisi keuangan merugi. Tetap lestarinya tradisi dan budaya nenek moyang, merupakan tujuan utama yang ingin dicapai, dengan harapan kelak, anak cucu dan generasi penerus, dapat menyaksikan dan mengerti, bahwa sejak dahulu kala, bangsa dan negara ini telah memiliki akar tradisi dan budaya yang kuat.


Pada sebuah film yang sempat sukses di pasaran, menurut Dilan rindu itu berat. Mungkin bila para pegiat budaya seperti Tri Handoyo dan para pegiat budaya lainnya bisa berujar selayak Dilan, mereka akan berkata, “Bukan rindu yang berat, menjaga tradisi dan budaya itu lebih berat di masa sekarang di mana laju zaman semakin cepat dengan hiruk pikuk modernitas, maka marilah kita bersama-sama menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya luhur warisan para leluhur pendahulu kita, yang memiliki banyak nilai-nilai adiluhung yang dapat diserap dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, untuk kemajuan bangsa dan negeri ini”


Pakisaji, 08 Oktober 2020

Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara

            Senin, 31 Juli 2023 Guru Pendidikan Agama Islam mengikuti Penguatan Moderasi Beragama dan Bela Negara di aula SMP Darul Faqih In...