Dalam proses pendidikan yang
sangat diutamakan adalah peran seorang guru. Imam Ali pernah berkata yang
dinamakan guru yaitu orang yang pernah mengajarkan kepada saya walaupun satu
huruf. Jika ia menghendaki untuk menjual saya maka sayapun patuh. Berangkat
dari definisi guru yang disampaikan oleh Imam Ali, kita dapat memahami bahwa
siapapun orang yang telah mengajari kita ilmu meskipun itu satu huruf itulah
disebut guru. Menurut pengertian dan pandangan orang pada umumnya adalah orang
yang mempunyai tugas mengajarkan ilmu baik di lembaga pendidikan formal, non
formal maupun informal. Tetapi mereka tidak merasa bahwa orang yang mengajari
suatu ilmu tetapi tidak di dunia pendidikan tidak dianggap sebagai guru.
Seperti contoh ada dua orang yang sedang berdiskusi dan salah satunya bertanya
perihal yang tidak diketahuinya kemudian yang lain menjawab dengan
pengetahuannya kemudian benar maka ia pun disebut guru.
Kalimat guru adalah ungkapan
bahasa Indonesia, bila kita lihat dari bahasa arab dikenal dengan ustadz atau
kyai sedangkan bahasa inggris disebut teacher. Apapaun sebutannya tetap
merekalah yang menjadi wakil Tuhan dalam menyampaikan ilmu. Diibaratkan dalam
proses belajar mengajar guru adalah wadah ilmu, murid adalah penerima ilmu
sedangkan yang memberikan pemahaman kepada murid adalah Tuhan yang Maha
Berilmu. Sehingga perlu diperbaiki apabila ada guru yang mengaku bisa
memahamkan suatu ilmu kepada muridnya, yang benar adalah guru sebagai perantara
yang memberi pemahaman adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Guru tidak hanya profesi duniawi
tetapi akherat pun ikut. Yang menjadi renungan untuk guru kalau ada yang
mempunyai anggapan guru diberi upah oleh pemerintah tetapi dalam proses
mengajar kurang memaksimalkannya. Saat guru belum diangkat menjadi pegawai
negeri ada yang rajin dan tekun dalam mengajar tetapi saat setelah diterima
menjadi pegawai menjadi renungan dalam penurunan kinerja. Guru mempunyai
tanggungan akherat yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban apabila murid
yang diajar tidak diberi pembelajaran yang baik dan benar.
Banyak sekali ungkapan yang
ditujukan kepada seorang guru sebagai motivasi dan dedikasi yang telah
diberikannya kepada generasi penerus bangsa. Keberhasilan seorang guru dalam
proses pendidikan dipengaruhi oleh beberapa pihak, yakni pribadi guru sendiri,
orang tua murid, murid, teman dan lingkungannya. Yang pertama adalah guru
sendiri, bagaimana guru mempunyai konsep sebelum menyampaikan ilmu kepada
murid. Guru tidak hanya memberikan arahan bimbingan kepada para murid tetapi Ia
juga harus mempunyai guru yang mengarahkannya dalam belajar mengajar.
Sebagaimana ungkapan di atas langit pasti ada langit di atas guru pasti ada
guru yang menuntunnya. Dalam dunia pesantren diibaratkan dengan rantai keilmuan
yang sambung sampai dengan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan di dunia formal sebelum
menjadi guru pastilah sudah memiliki syarat dalam mengajar yakni menempuh
pendidikan Sarjana.
Guru sangat diuji dalam proses
mengajarnya apabila bertemu dengan murid yang beraneka ragam karakter dan
perilakunya. Oleh karena itu guru yang baik adalah yang mau mendoakan
murid-muridnya. Saat proses mengajar yang ia gunakan adalah hatinya bukan hanya
lisan dan teori mengajarnya. Fenomena yang terjadi di masyarakat saat ada murid
yang nakal kemudian guru tersebut memarahinya dengan emosi tidak dengan
pendekatan hati. Meskipun memarahi tetapi dengan hati kasih sayang tidak dengan
emosi in sya Allah murid yang nakal akan mendapat hidayah dari Yang Maha Kuasa.
Faktor kedua yang mempengaruhi
keberhasilan guru adalah orang tua murid. Sebaik mungkin guru dalam mendidik
dan mengajar tetapi bila tidak diimbangi dengan dukungan orang tua maka
pendidikan tidak akan berhasil. Anak yang mempunyai masalah dengan orang tuanya
akan mempengaruhi saat proses belajar. Terkadang ia melamun, mengantuk saat di
kelas bahkan enggan mengerjakan pr dari guru. Alangkah baiknya kalau orang tua
mempunyai masalah dengan anaknya dapat menyelesaikannya dengan baik pula agar
bisa terwujud peningkatan prestasi belajar peserta didik.
Yang ketiga faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar adalah diri
pribadi murid sendiri. Terutama pada masa pandemi covid 19 ini kesungguhan
siswa dalam proses belajar sedang diuji. Meskipun orang tua dan guru sudah
berusaha bila disertai kesungguhan seorang murid maka akan sempurna. Apabila
guru sudah berusaha tetapi orang tua mempunyai masalah dengan anaknya namun
anak sendiri mempunyai pendirian yang kuat dalam belajar maka tidak ada
masalah. Yang menjadi keprihatinan adalah bila yang mempunyai kesungguhan
hanyalah guru dan orang tua dan anaknya tidak ada kesungguhan maka yang terjadi
adalah kegagalan dalam proses pembelajaran.
Faktor yang terakhir adalah
lingkungan dan teman sekitarnya. Hal inilah yang perlu diperhatikan karena
lingkungan termasuk sebab pembentuk karakter anak. Saat di sekolah anak sudah
diberi arahan guru dan saat di rumah diberi nasehat orang tuanya namun apabila
tidak pandai memilih teman ia akan terpengaruhinya. Yang terjadi biasanya anak
lebih patuh pada pembicaraan temannya daripada orang tua dan gurunya. Sehingga orang
tua juga harus memperhatikan siapa sajakah yang menjadi temannya di lingkungan
sekitar.
Selamat Hari Guru Nasional 2020
Malang, 25 November 2020
Penulis adalah
1. Guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Wagir Kab. Malang
2. Mahasiswa Pasca sarjana Unira Malang
3.Penyuluh Agama Islam di KUA Kecamatan Pakisaji Kab. Malang
4.Anggota Gerakan Guru Menulis (GGM) Nusantara Unira
5.Kepala Madrasah Diniyah Nurul Hikmah Kebonagung
6.Pembina Pramuka di SMPN 1 Wagir